Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Teheran. Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan kunjungan publik pertamanya ke Iran sejak konflik pecah di negaranya tahun 2011 lalu. Dalam kunjungan itu, Assad bertemu langsung dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, di Teheran.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/2/2019), televisi nasional Suriah dan Iran menampilkan momen saat Assad dan Khamenei saling berpelukan sambil tersenyum dalam pertemuan pada Senin (25/2) waktu setempat itu.
Dilaporkan televisi nasional Suriah bahwa dalam pertemuan itu, kedua pemimpin sepakat 'melanjutkan kerja sama di semua level demi kepentingan dua negara yang saling bersahabat ini'.
Dalam komentarnya, Khamenei menyebut kemenangan militer kedua negara di Suriah telah menjadi 'pukulan keras' bagi rencana Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah.
Diketahui bahwa rezim Assad berhasil merebut kendali atas sejumlah wilayah yang sebelumnya dikuasai pemberontak dan militan. Rezim Assad mendapat bantuan dari kekuatan udara Rusia, militer Iran dan kelompok Hizbullah yang berasal dari Lebanon. Ada pula kelompok pemberontak Suriah yang didukung oleh negara-negara Barat, termasuk AS dan negara-negara Arab.
Kunjungan Assad ke Iran ini menjadi kunjungan ke luar negeri pertama setelah sebelumnya dia ke Rusia. Terakhir kali, Assad mengunjungi Iran tahun 2010 lalu.
Milisi-milisi Syiah yang didukung Iran telah memperluas kendali atas area-area yang mayoritas dihuni warga Sunni di sekitar Damaskus, juga di wilayah selatan dan timur Suriah.
Berkembangnya pengaruh Iran di Suriah dinilai meningkatkan prospek konfrontasi militer dengan Israel, musuh Iran. Israel yang dipandang Iran sebagai ancaman terbesar, berulang kali menggempur target-target Iran di Suriah. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan meningkatkan pertempuran melawan Iran dan sekutunya di Suriah, setelah AS menarik tentara AS dari Suriah.
Seperti dikutip televisi nasional Suriah, Assad menegaskan bahwa peningkatan pertempuran dengan negara-negara Barat tidak akan menghentikan Iran dan Suriah dalam membela kepentingan masing-masing.
Laporan media nasional Iran menyebut Khamenei memuji Assad sebagai pahlawan yang telah memperkuat aliansi antara Iran, Suriah dan Hizbullah. "Republik Islam Iran memandang bahwa membantu pemerintah dan bangsa Suriah sebagai dukungan untuk pergerakan perlawanan (terhadap Israel) dan sangat bangga atas itu," ucap Khamenei.
Dalam kunjungan itu, Assad juga bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani dan mendapatkan briefing soal upaya-upaya Rusia, Iran dan Turki untuk mengakhiri konflik Suriah. Selama ini, Suriah ingin Turki -- yang mendukung pemberontak Sunni di Suriah -- untuk menarik tentaranya dari wilayah Suriah dan mengakhiri dukungan untuk kelompok pemberontak. Upaya-upaya itu gagal mencapai penyelesaian politik untuk mengakhiri konflik yang menewaskan ratusan ribu orang.(dtc)