Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - New Delhi - Ketegangan India dan Pakistan kian meningkat. India tengah membangun lebih dari 14 ribu bunker untuk keluarga-keluarga yang tinggal di sepanjang perbatasannya dengan Pakistan di wilayah negara bagian Jammu dan Kashmir. Tujuannya, agar mereka tetap aman di rumah mereka dan tak harus dievakuasi jika terjadi serangan artileri.
Para insinyur pemerintah mengatakan, pengerjaan pembangunan baja bawah tanah dan struktur beton, yang dapat menelan biaya total US$ 60 juta, telah dimulai sejak Juni 2018 lalu, ketika hubungan antara kedua rival bersenjata nuklir itu memburuk.
Menurut pejabat pemerintah negara bagian dan para kontraktor ratusan bunker bawah tanah, dengan dinding dan atap yang tiga kali lebih tebal dari rumah biasa dan mengonsumsi baja 10 kali lebih banyak, telah selesai dibangun.
"Ini bisa menahan penembakan ringan," kata seorang insinyur di departemen pekerjaan umum Jammu dan Kashmir yang ditugasi membangun bunker tersebut, seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (1/3/2019).
Selama ini, baku tembak memang sudah kerap terjadi di sepanjang perbatasan Kashmir. Namun baku tembak yang terjadi pada Selasa (26/2) dianggap sebagai penanda peningkatan ketegangan antara India dan Pakistan.
Ketegangan meningkat setelah aksi bom bunuh diri mengenai konvoi militer India di wilayah Kashmir pada 14 Februari lalu. Setidaknya 40 personel militer India tewas dalam serangan bom itu.
Pemerintah India menuding pemerintah Pakistan terlibat dalam bom bunuh diri itu. Namun Pakistan membantahnya. Sejak itu, bentrokan militer antara kedua negara terus terjadi. India dan Pakistan saling menembak jatuh pesawat militer kedua negara, hingga sejumlah bandara di sekitar Kashmir terpaksa ditutup sementara.
Pakistan juga menutup akses penerbangan sipil untuk sementara waktu akibat bentrokan di wilayah Kashmir. dtc