Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Perum Bulog mulai menyerap jagung lokal mengingat beberapa daerah telah memasuki masa panen. Sebanyak 111 ton atau setara dengan 111.000 kg jagung lokal mulai dibeli Bulog.
Penyerapan jagung lokal sebanyak 111 ton tersebut dilakukan di Lampung dan Bojonegoro, Jawa Timur. Adapun, sebanyak 11 ribu kg di Lampung dan 100 ribu kg di Bojonegoro.
Menurut Sekretaris Perusahaan Bulog, Arjun Ansol di Lampung masih terdapat potensi panen lebih dari 4.000 ha. Saat ini, luasan yang telah panen berjumlah 5.000 ha.
"Di wilayah tersebut, terdapat luas hamparan jagung lebih dari 9.000 ha, dengan luas areal yang sudah panen lebih dari 5.000 ha dan masih berpotensi panen seluas lebih dari 4.000 ha," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Senin (4/3/2019).
Sedangkan untuk wilayah Bojonegoro panen dilakukan bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Tuban dan Paguyuban Peternak Unggas Kabupaten Tuban. Hal itu dilakukan untuk menjaga keseimbangan kepentingan petani, peternak dan industri.
"Bulan Februari hingga Maret ini diperkirakan akan memasuki puncak panen raya jagung di Kabupaten Tuban. Sehingga perlu dijaga keseimbangan kepentingan petani jagung, peternak unggas dan industri pakan," jelasnya.
Sementara itu, kegiatan penyerapan jagung ini dilakukan berdasarkan Permendag nomor 96 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Namun pembeliannya masih menggunakan di atas harga acuan pembelian, yakni sebesar Rp 3.150 per kg.
"Pembelian jagung oleh Bulog melalui skema komersial ini sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah ke petani jagung dan memenuhi kebutuhan peternak unggas. Agar tetap berperan dalam kontribusi pembangunan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.dtc