Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Khairul Mahalli meminta kepada pemerintah agar berkenan membantu petani kopi di Sumatra Utara (Sumut) untuk peningkatan produksinya.. Jika ini dilakukan, maka produksi kopi Sumut yang sudah terkenal di pasar ekspor itu akan semakin meningkat, sehingga volume ekspornya pun secara otomatis dipastikan meningkat juga.
Khairul kepada Medanbisnisdaily.com melalui sambungan selular, Kamis (28/3/2019, jika pemerintah sungguh –sungguh membantu petani kopi di Sumut, maka produksi kopi dari daerah ini dipastikan bakal meningkat sehingga volume ekspor kopi tahun 2019 bisa lebih besar ketimbang ekspor tahun 2018.
Berdasarkan data dari Balai Besar Karantina Pertanian Belawan (BBKPB), kata Khairul, selama tahun 2018 kopi merupakan komoditas tertinggi dalam jumlah frekwensi sertifikasi Phytosanitary Certifikcate (PC) sebanyak 3.422 sertifikat atas 65.347,10 ton kopi Sumut yang diekspor.
“Nilai ekspornya mencapai Rp 4,901 triliun,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut itu.
Khairul mengatakan, bantuan nyata yang bisa diberikan pemerintah kepada petani kopi di Sumut yaitu memberi bantuan tehnologi dan modal kerja petani agar produksi kopi petani meningkat. “Kopi produk ekspor yang patut didukung”kata Khairul.
Selama ini, tambah Khairul, kopi dari Sumut diekspor ke 40 negara yang didominasi oleh Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belgia, Kanada, Singapura, Inggris, Yordania, Taiwan dan Australia.
Daerah penghasil kopi utama di Sumut, ada sembilan kabupaten masing-masing Tapanuli Utara (Taput), Humbang Hasundutan (Humbahas), Dairi, Karo, Toba Samosir (Tobasa) , Simalungun, Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Mandailing Natal (Madina).