Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Melalui seminar bertajuk "Pemuda Pemimpin dan Entrepreneurship" anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Badikenita Sitepu mendorong agar mahasiswa sudah sedari dini berfikir untuk menjadi pemimpin dan entrepreneur (pengusaha). Untuk itu diperlukan jiwa pemimpin dan karakter berperspektif entrepreneurship (kewirausahaan).
Seminar berlangsung hari ini, Senin (8/4/2019), di aula kantor DPD perwakilan Sumatera Utara di Jalan Gajahmada Medan. Dengan peserta berjumlah 80 mahasiswa yang berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP) Medan.
Kata Badikenita yang kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPD pada Pemilu 2019, kendati nantinya para mahasiswa STIPAP akan diserap di berbagai perusahaan perkebunan menjadi pekerja, wajib bagi mereka membekali diri dengan pemahaman akan kepemimpinan serta kewirausahaan. Sehingga nantinya bekerja secara profesional.
Ungkapnya, ditengah persaingan usaha minyak nabati di dunia, saat ini produk minyak kelapa sawit (CPO) dari Indonesia tengah mendapat tekanan dari pasar Eropa. Produk dari Indonesia, akibat berbagai alasan dilarang (ban) masuk ke Eropa. Akibatnya industri CPO nasional mengalami kelesuan. Dampak ukurannya, suka atau tidak, terjadi penurunan daya serap tenaga kerja.
"Disebutkan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia melakukan perusahaan hutan, mempekerjakan anak di bawah umur dan tidak diasuransikan dan sebagainya. Akibatnya CPO Indonesia di-ban di Eropa," papar Badikenita.
Disebutkannya terdapat tiga hal penting yang wajib dimiliki mahasiswa sejak di bangku kuliah agar kelak siap menjadi pemimpin atau berwirausaha. Pertama, confidence atau rasa percaya diri. Percaya diri dibutuhkan agar menjadi pemenang di tengah persaingan usaha yang begitu ketat, baik di dalam negeri maupun internasional.
Kedua, jiwa inovatif. Kelapa sawit dengan berbagai produk turunannya membuat CPO menjadi bernilai jual tinggi. Selain minyak, terdapat beragam produk yang bisa diciptakan yang kemudian hasilnya lebih besar.
Ketiga, jaringan. Bisa dipastikan STIPAP memiliki jaringan dengan banyak perusahaan perkebunan (seperti, PTPN) yang akan menerima semua lulusan (kurang lebih 500/tahun) bekerja. Akan tetapi dalam kondisi tertekan saat ini, dimungkinkan daya serap menurun. Dalam hal ini mahasiswa perlu membangun jaringan sebelum tamat agar nantinya mendapat kesempatan berusaha lebih besar.
"Dengan dimilikinya jiwa kepemimpinan serta entrepreneurship mahasiswa jadi bisa menentukan akan berada di posisi mana dan hendak menuju kemana setelah tamat," tegas Badikenita.
Seminar yang diselenggarakan pada masa reses DPD ini merupakan kali kedua diselenggarakannya. Yang pertama, beberapa bulan lalu mengambil tema soal perang terhadap narkoba.