Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Ribuan suporter tidak bertiket terlibat bentrok dengan aparat keamanan di luar Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada final Piala Presiden 2019 antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC. Mereka disemprot gas air mata.
Persebaya menjamu Arema pada leg pertama final Piala Presiden. Lag aitu bergulir di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4/2019).
Suporter memenuhi stadion sejak siang. Termasuk, Bonek yang tak mengantongi tiket. Mereka ngotot menyaksikan langsung duel Persebaya lawan Arema.
Petugas mencoba meredam situasi itu dengan memberikan peringatan kepada Bonek. Kali ini, Aremania memang diimbau untuk tak mendampingi Arema ke Surabaya. Begitu pula sebaliknya.
"10 menit lagi yang tidak bertiket silakan keluar dan pulang. Kalau tidak segera keluar kami akan pukul mundur kami akan buktikan tunggu saja," kata petugas melalui pengeras suara di pos masuk GBT, Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Tapi, pengumuman itu justru direspons dengan batu beterbangan ke arah petugas keamanan. Suporter juga mulai merangsek ke depan pos jalan masuk GBT.
Mulai hilang kesabaran, petugas langsung mengejar dan memukul beberapa massa suporter yang masih bertahan. Namun bukan mundur massa mulai beringas dan melemparkan apa saja.
Petugas membalas dengan menembakkan gas air mata. Massa suporter kemudian berlarian mundur. Beberapa massa suporter yang tak sempat menyelamatkan diri terjatuh dan terinjak-injak serta mengalami sesak napas.
Massa suporter baru bubar setelah didatangkan dua mobil water cannon dan sebuah mobil raimas (pengurai massa) yang didatangkan dari dalam stadion.
Sejumlah suporter yang terjatuh dan sesak napas langsung dievakuasi dan mendapat perawatan dari tenaga medis. Beberapa bahkan harus dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan. dtc