Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebing Tinggi. Dari sekian banyak hasil produk kreatif yang ditampilkan pada pameran bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM) di lokasi utama Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XVI Sumut Lapangan Merdeka Tebing Tinggi, peralatan olahraga panahan ‘Busur Jemparingan’ tampil memikat pengunjung.
“Berbeda dengan ‘hosbo’ yang merupakan produk luar negeri, (busur) jemparingan ini asli produk Indonesia, semua bahan produksinya dari dalam negeri, kokoh dan kuat,” ujar Budiono saat ditemui di stand Bazar UMKM di arena STQH XVI Sumut Lapangan Merdeka Jalan Sutomo kota Tebing Tinggi, Selasa (9/4/2019).
Tidak hanya busur jemparingan berikut anak panahnya, Budiono yang sejak tahun 2013 menggeluti usaha industry olahraga ini juga memproduksi shuttlecook (bulu tangkis) dan bola kaki kulit yang sering dipesan pihak Dispora Provinsi Sumut.
“Industri peralatan olahraga ini dimulai saat saya mengikuti kegiatan pelatihan dari Kementrian Olahraga serta mengikuti magang ke beberapa perusahaan. Semua (peralatan olahraga) ini pembuatannya dikerjakan sendiri,” kata Budiono yang tinggal di Perumahan Villa Pesona Indah, Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi.
Terkait ketersediaan bahan baku pembuatan busur jemparing, Budi mengaku sebagian bahan bakunya didatangkan dari Surabaya. “Kalau empringnya atau bambu itu didatangkan dari Jawa karena disana itu bambunya panjang-panjang dan tebal, memang bambunya dipelihara untuk keperluan industry peralatan olahraga seperti jemparingan ini,” jelasnya lagi.
Dalam hal pemasaran, busur jemparingan hasil industry kreatif yang proses pembuatannya dimulai sejak dua tahun lalu itu penjualannya lebih sering melalui online, meskipun ada juga yang membeli langsung. “Ada banyak model dan corak busur jemparing ini, kalau orang Bali biasanya pesan yang berukir seperti ini,” jelasnya.
Menurut Budiono, banyak keuntungan yang didapat dari seringnya mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, selain bisa menghasilkan produk barang, dirinya juga bisa menguasai jasanya, contohnya kita bisa membuat pelatihan dan melatih-melatih atlit. “Disamping kita bisa jual barang, kita bisa jual jasa kita, untuk melatih dan renovasi (peralatan olahraga) yang rusak, itu keuntungannya,” jelasnya.
Diakui oleh Budi, bahwa pelatihan industry olahraga yang dilakukan pihak Kemenpora tidak hanya sebatas pembuatan alat olahraga, tapi juga pelatihan manajemen. “Ketika pelatihan panahan misalnya, kita dikasitahu manajemennya juga dikasitahu bagaimana cara memanah,” terangnya.
Selain industry bola kaki kulit dan peralatan panahan jemparing, saat ini Budi juga telah memproduksi shutlecook (bulutangkis) yang menurut dia memiliki prospek cerah ke depan. Dia berharap pemerintah kota Tebing Tinggi ikut membantu pengembangan industry kreatif khususnya industry peralatan olahraga tersebut.