Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pengadilan di India memerintahkan Google dan Apple untuk menghapus aplikasi TikTok dari Play Store dan App Store di negara Gangga tersebut. Ternyata, pemblokiran ini membawa kerugian yang cukup besar bagi pengembangnya, Bytedance.
Dalam sebuah dokumen pengadilan yang ditujukan untuk Mahkamah Agung India, Bytedance menyebut bahwa diblokirnya TikTok di India membuat mereka menderita kerugian finansial hingga USD 500.000 atau sekitar Rp 7 miliar dalam sehari.
Kerugian finansial ini mencakup hancurnya nilai investasi dan hilangnya pendapatan komersial. Selain itu, pemblokiran ini juga menyebabkan TikTok kehilangan jutaan pengguna baru setiap harinya.
"Pemblokiran memiliki dampak buruk kepada basis pengguna aplikasi ini, kehilangan hampir 1 juta pengguna baru per hari ... Diperkirakan sekitar 6 juta pemrintaan untuk download tidak bisa dilakukan sejak pemblokiran ini diberlakukan," tulis Bytedance dalam dokumen tersebut seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/4/2019).
Kerugian finansial ini cukup masuk akal, mengingat India merupakan salah satu lumbung pengguna terbesar bagi TikTok. Aplikasi video ini sudah diunduh oleh hampir 300 juta pengguna di India.
Tidak hanya kerugian finansial, Bytedance juga mengaku 250 karyawan mereka terancam kehilangan pekerjaan karena pemblokiran ini. Mereka juga khawatir pemblokiran ini akan berdampak pada menurunnya reputasi Bytedance di mata pengiklan dan investor.
TikTok sendiri mulai ditarik oleh Google dan Apple di India pada minggu lalu. Penyebabnya adalah aplikasi ini diduga digunakan untuk menyebarkan pornografi dan mengeksploitasi anak.(dtn)