Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Nilai tukar rupiah kembali jeblok dilevel Rp 14.222 per Dolar Amerika Serikat (AS). Begitupun, pelemahan ini masih relatif kecil dan rupiah masih berada di zona aman.
"Pelemahan rupiah hari ini terimbas oleh pemulihan Dolar AS. Itu sebabnya, pelemahan bukan hanya dialami rupiah tapi juga mata uang negara lainnya kecuali yen dan peso yang masih bertahan," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (30/4/2019).
Berbanding terbalik dari rupiah, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru berada di teritori positif. IHSG ditutup naik 29 poin atau naik 0,459% di level 6.455. Pergerakan IHSG hari ini disinyalir berasal dari laporan keuangan emiten di triwulan I-2019.
Sejauh ini beberapa emiten melaporkan kenaikan laba dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Namun banyak juga yang melaporkan penurunan laba seperti laba emiten PT Pembanguan Jaya Anco; Tbk (PJAA), PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan lain lain.
Penurunan laba emiten di triwulan I-2019 ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantara kurangnya daya beli sehingga menurunkan tingkat produksi dan pendapatan serta kenaiakan bahan baku dan lain sebagainya.
"Namun saya kira ini merupakan hal yang biasa terjadi dimana kedepannya emiten masih dapat melakukan peningkatan kinerjanya serta produktifitasnya. Diharapkan semakin banyak emiten yang melaporkan kenerja keuangannya serta mencatatkan kenaikan laba di triwulan I-2019 ini," kata Gunawan.