Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statisktik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia per April 2019 defisit atau tekor sebesar US$ 2,50 miliar. Angka itu berasal dari nilai ekspor US$ 12,6 miliar dan impor sebesar US$ 15,10 miliar.
Angka defisit neraca dagang per April 2019 ini menjadi yang paling besar sepanjang republik ini merdeka atau sepanjang sejarah. Sebelumnya, defisit terdalam terjadi pada Juli 2013 sebesar US$ 2,3 miliar.
"Tapi yang surplusnya lebih banyak lagi," kata Direktur Statistik Distribusi BPS Anggoro Dwitjahyono di kantor pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Sementara itu, Kepala BPS Suhariyanto tidak menyebutkan tekor neraca dagang per April 2019 sepanjang sejarah. Namun dirinya hanya membenarkan menjadi yang terdalam setelah Juli 2013.
"Kemudian defisit US$ 2,50 miliar sejak kapan, terakhir memang US$ 2,3 miliar sejak Juli 2013. Ini hanya sampai 2012, nanti dicek yah, tapi kalau dari data itu memang Juli 2013," ujar Suhariyanto.
Dapat diketahui, neraca perdagangan pada bulan Juli 2013 masih tercatat defisit sebesar US$ 2,31 miliar. Sementara secara kumulatif, yaitu Januari-Juli, defisit tercatat sebesar US$ 5,65 miliar
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin saat itu mengatakan angka defisit bulan Juli adalah tertinggi sepanjang sejarah.(dtf)