Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memanggil Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar. Darmin menggelar rapat terkait neraca perdagangan minyak dan gas (migas).
Selain Arcandra, dijadwalkan hadir juga Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti, serta Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala Mansury.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Defisit neraca dagang migas sebesar US$ 2,76 tercatat sepanjang Januari-April 2019. Di mana ekspor migasnya sebesar US$ 4,22 miliar dan impornya US$ 6,99 miliar.
Angka defisit neraca migas itu lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Di mana, defisitnya sebesar US$ 3,89 miliar yang dikarenakan nilai ekspornya US$ 5,16 miliar dan impornya US$ 9,06 miliar.
Sedangkan khusus di April 2019, BPS mencatat neraca perdagangan migas pun masih defisit sebesar US$ 1,49 miliar. Di mana, ekspornya sebesar US$ 741,9 juta dan impornya US$ 2,23 miliar.
Tekornya defisit neraca migas juga membuat neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 mengalami defisit US$ 2,50 miliar, sedangkan kumulatifnya defisit US% 2,56 miliar.(dtf)