Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meski belum sesuai ekspektasi, namun harus diakui pariwisata kawasan Danau Toba,Sumatra Utara semakin menggeliat. Hal itu terutama dipicu oleh Bandara Silangit, Tapanuli Utara.
Mengusung predikat sebagai bandara internasional, kini semakin memudahkan wisatawan berkunjung ke kawasan Danau Toba. Tinggal lagi diharapkan semakin banyak maskapai yang membuka penerbangan langsung ke Silangit.
Masuknya wisatawan mancanegara misalnya, berdampak positif bagi para pelaku usaha kawasan Danau Toba, seperti bagi mereka penjual pernak-pernik atau souvenis khas Danau Toba.
Sebagaimana dalam keterangan tertulis Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Kemenpar RI, Minggu (9/6/2019), perputaran kunjungan wisatawan mancanegara membuat daya jual meningkat, seperti yang dirasakan para penjual souvenir di Pasar Tomok, Samosir.
Salah satu penjual souvenir di Pasar Tomok, Agnes Simamora, mengakui ada perubahan semenjak hadirnya Bandara Internasional Silangit. "Kini bukan saja wisatawan Eropa, wisatawan Asia pun banyak sekali yang datang, terutama wistawan Malaysia. Singapura dan Brunai Darussala. Dan daya beli mereka cukup tinggi," ujar Agnes Simamora, Sabtu (8/6/2019).
Disebutkannya para wisman Malaysia paling senang berbelanja. "Yang banyak dicari jelas kain Ulos khas Batak. Sedangkan jika wisman Eropa lebih menyukai souvenir berupa patung atau topeng," ujarnya.
Hanya saja dia berharap tiket pesawat bisa turun. Sehingga wisatawan domestik pun kembali membanjiri Samosir, Danau Toba. "Ya paling tidak tiket pesawat turun. Jadi wisatawan dari Jawa dan daerah lainnya juga banyak hadir di Danau Toba," harapnya.
Secara terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, Bandara internasional Silangit siap menyambut lebih banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin berlibur di Danau Toba.
Pasalnya saat ini terminal penumpang pesawat di Bandara Silangit sedang diperluas lima kali lipat. Perluasannya masif. Dari 2.500 meter persegi menjadi 10.499 meter persegi.
Pengembangan bandara itu dilakukan untuk terus memperluas pintu masuk wisatawan ke Kawasan Danau Toba. Dengan itu wisatawan akan semakin tumbuh signifikan.
"Bandara Silangit sebagai infrastruktur penunjang pariwisata Danau Toba sangat menjanjikan. Makanya kapasitas dari terminal Bandara Silangit terus diperluas. Kapasitasnya dinaikan menjadi 1 Juta penumpang per tahun,” Rizki.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Dessy Ruhati, menambahkan jumlah penumpang pesawat di Silangit terus tumbuh signifikan setiap tahun. Pada 2016 pergerakan penumpang tercatat 155.214 orang, lalu naik 82% pada 2017 menjadi 282.586 orang. Kemudian pada 2018 pergerakan penumpang tercatat 425.476 orang atau naik 50,56% dibandingkan dengan 2017.
"Bandara Silangit ini akses utama bagi wisatawan yang masuk ke Danau Toba. Kawasan ini akan terus tumbuh menjanjikan di masa mendatang. Bandara Selangit tentu jadi investasi terbaik sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan," ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga yakin perkembangan pariwisata Danau Toba akan semakin berkembang. Dengan begitu, semakin mendorong perekonomian masyarakat dari kepariwisataan.
"Pengembang infrastruktur dampaknya tentu akan besar sekali bagi pariwisata. Contohnya di Danau Toba yang terus didorong. Saat ini jumlah pengunjung di Bandara Silangit tercatat 420.000. Padahal terminalnya di disain untuk menampung 500.000 pengunjung," kata menteri.