Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Fenomena calon independen atau perseorangan riuh rendah jua di daerah ini. Padahal Pilkada Serentak 2020 di berbagai kabupaten-kota di Sumatera Utara jatuh di bulan September. He-he, masih setahun lebih lagi.
Sesungguhnya, calon independen adalah tuntutan sejarah, setelah di era orde baru para kepala daerah-mulai dari gubernur, bupati dan walikota-hanya dipilih oleh kaum elit melalui tangan partai politik (parpol).
Kita teringat gagasan demokrasi negara kota (city state) dari masa zaman Yunani Kuno seolah-olah hidup kembali, bak pemilihan kepala desa di masa silam.
Para calon independen, jika kelak terpilih, memang otomatis terbebaskan dari jerat konsesi parpol, atau koalisi parpol yang mengusungnya. Dia pun dapat berdiri di atas semua golongan, dan mampu menjembatani berbagai kepentingan tersebut.
Misalkan, seorang presiden terpilih dimungkinkan dari jalur independen, maka dia bebas menyusun kabinet kerja. Bukan lagi kabinet koalisi yang sarat dengan politik akomodasi.
Bahkan, seorang kepala daerah terpilih dari jalur independen, juga bebas dari konsesi politik parpol. Dia dapat bekerja secara otonom. Kebijakannya pun bisa menjadi netral tanpa berpihak kepada parpol manapun.
Sebab manakala seorang kandidat kepala daerah memakai parpol sebagai kendaraan politiknya, maka sang calon jika terpilih akan merasa berhutang budi. Tak pelak, peluang “kenduri” proyek pun terbuka yang tak mustahil mengandung praktek korupsi pula.
Calon independen juga dapat mengatasi kekecewaan rakyat terhadap calon pilihan parpol. Apalagi sang calon tak becus, dan ditetapkan sebagai calon hanya karena, katakanlah kekuatan uang belaka. Rakyat tak lagi tersandera untuk memilih calon yang di plot oleh parpol.
Tinjauan ini tentu saja tidak menyamaratakan semua parpol. Siapa tahu masih ada parpol yang murni sebagai instrumen demokrasi, sehingga tokoh yang kompeten, berintegitas, populer dan mempunyai gagasan yang gemilang untuk mensejahterakan rakyat dapat muncul sebagai calon.