Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris Tim Koordinasi Terpadu Penanganan Banjir Medan Sekitarnya, Riadil Akhir Lubis, menyebutkan tim bergerak cepat usai deklarasi Medan Bebas Banjir 2022 oleh Gubsu, Edy Rahmayadi, Rabu (19/6/2019). Sejumlah telah disepakati dalam rapat lanjutan perdana tim, Selasa (23/7/2019) sejumlah program yang menjadi fokus awal penanganan. Di antaranya soal penyusunan dokumen pembebasan lahan di pinggir Sungai Babura dan Sungai Badera.
Kemudian me-review proyek-proyek MUDP Kota Medan, me-review proyek kanalisasi Medan, merevitalisasi drainase perkotaan Kota Medan dan melihat kembali kanal dan drainase yang dibangun pada masa kolonialisme Belanda.
"Fokus ini semuanya untuk pengendalian banjir Medan sekitarnya, kita dari tim mulai gerak cepat untuk penanganan banjir ini," ujar Riadil Akhir Lubis kepada wartawan menjelaskan hasil rapat tim, di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (24/7/2019).
Lebih lanjut dikatakan, dialokasikan anggaran Rp 12,4 miliar untuk pelaksanaan fokus awal tersebut. Namun anggaran itu masih akan diusulkan di P-APBD Sumut tahun anggaran 2019.
"Tapi walaupun dananya belum keluar, dalam dua minggu ke depan kita sudah mulai tenderkan fokus awal ini," sebut Riadil, yang juga Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut itu.
Ditambahkannya lagi, dari Rp 12,4 miliar itu, di antaranya Rp 6,9 miliar untuk biaya kerohiman atas rencana relokasi 93 kepala keluarga di pinggir Sungai Badera dan Sungai Babura.
Dalam rapat itu, lanjut Riadil, juga menjadi ajang menyatukan pemahaman dan persepsi penanganan banjir Medan. Rapat itu dihadiri 12 Pokja yang sudah dibentuk sebelumnya dalam penanganan banjir Medan sekitarnya. Selain itu, hadir juga dari aparat Polri/TNI dan dari Balai Wilayah Sungai Sumatra II Kementerian PUPR.