Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah kepala puskesmas di Kota Medan mengeluhkan kondisi puskesmas atau tempatnya bertugas yang tidak layak. Seperti yang disampaikan dr Apida, Kepala Puskesmas Kampung Lalang. Ia menyebut, saat ini akses ke puskesmas sangat memprihatinkan. Selain banjir, lokasi puskesmas rawan rampok, dan maling.
"Sepeda motor juga berhilangan, pintu dan jendela pun diambil maling," katanya saat pembahasan R-APBD 2020, di gedung DPRD Medan, Senin (26/8/2019).
Kondisi Puskesmas tidak layak juga diakui Drg Susi, Kepala Puskesmas Simpang Limun. Susi mengaku kondisi Puskesmasnya tidak layak karen lokasinya berada di pasar tradisional.
"Puskesmas sudah tidak layak tempatnya di pajak tradisional, lokasinya kerap banjir, bau. Kondisi ini setiap hari dirasakan," ungkapnya. Ia mengaku sudah mengajukan relokasi tapi belum juga dilakukan.
Dalam rapat tersebut, Susi mengharapkan penambahan Petugas Harian Lepas (PHL) untuk perekam medik.
Kepala puskesmas Sei Agul, dr Nurainun Lubis, mengaku pihaknya mengajukan anggaran Rp 2 milir di R-APBD 2020.
"Saat ini puskesmas kami bangunannya berupa rumah, kami mengharapkan Puskesmas dibangun kembali. Saat ini saja satu ruangan lima staf," ungkapnya.
Diakuinya, saat ini pihaknya juga memerlukan satpam laki-laki, di mana seluruh personil puskesmas saat ini perempuan.
Hal yang sama juga disampaikan, dr Zulheri, Kepala Puskesmas Helvetia. Menurutnya, saat ini kondisi bangunan puskesmas merupakan bangunan tua.
"Posisi gedung puskesmas kami di Jalan Kemuning, di dalam gang. Kami sudah mengajukan penambahan daya listrik namun pihak PLN tidak bersedia menyambungkan aliran listriknya karena beralasan bangunan sudah tua," jelasnya.
Pihaknya juga meminta pengadaan mobil ambulansdan petugas sekuriti untuk menjaga puskesmas.
Ketua Komisi II DPRD Medan, Bahrumsyah, mengaku sengaja mengundang kepala puskesmas untuk hadir dalam pembahasan R-APBD 2020.
"Kami sengaja menghadirkan semuanya, karena kami ingin melihat anggaran yang ada ini apakah dibuat tim anggaran atau memang didapatkan dari usulan bawah (Puskesmas)," jelasnya.