Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Hong Kong. Para polisi antihuru-hara dikerahkan di berbagai penjuru Hong Kong hari ini untuk menggagalkan rencana para demonstran menargetkan bandara dalam aksi terbaru mereka. Ini akan menjadi aksi massal pertama sejak pemimpin Hong Kong mengumumkan pencabutan resmi RUU ekstradisi, yang menjadi pemicu aksi unjuk rasa selama berbulan-bulan.
Jutaan demonstran pro-demokrasi telah turun ke jalan-jalan di Hong Kong dalam tiga bulan terakhir, sebagai tantangan terbesar bagi pemerintah China sejak penyerahan kota itu dari Inggris ke China pada tahun 1997.
Di media-media sosial banyak beredar seruan agar para demonstran menargetkan bandara internasional Hong Kong dalam aksi mereka hari ini. Aparat polisi dalam jumlah besar ditempatkan di terminal-terminal bus, kapal feri dan stasiun kereta di Hong Kong. Para polisi tersebut melakukan penggeledahan tas warga atau memeriksa identitas mereka.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/9/2019), sejumlah layanan kereta dan bus tujuan bandara dibatasi sebagai upaya untuk mengurangi kemungkinan para demonstran dalam jumlah besar mencapai bandara.
Di bandara sendiri, situasi tetap tenang pada Sabtu sore waktu setempat, namun para penumpang harus mengantre saat pemeriksaan tas dan boarding pass. Bulan lalu, ratusan penerbangan dibatalkan selama dua hari setelah lautan massa demonstran menduduki bandara.
Pada Rabu (4/9/2019) lalu, pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengejutkan banyak pihak dengan mengumumkan pencabutan RUU ekstradisi ke China daratan yang telah menuai kontroversi dan memicu aksi-aksi demo besar-besaran. Pencabutan RUU tersebut merupakan salah satu tuntutan para demonstran. Namun pengumuman Lam ini dianggap sangat terlambat oleh sebagian demonstran yang telah berdemo selama sekitar 14 pekan. Lebih dari 1.100 orang telah ditangkap dalam aksi-aksi demo yang juga diwarnai bentrokan dengan aparat tersebut.(dtc)