Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Atlet bulutangkis Indonesia Tantowi Ahmad mempertanyakan sikap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang baru mempermasalahkan Audisi Umum PB Djarum, yang sudah digelar sejak 2006. KPAI menegaskan bahwa pengembangan minat anak di bidang bulutangkis harus sesuai aturan yang berlaku.
"Kami tegaskan bahwa kita memerlukan atlet masa depan yang berprestasi. Pengembangan bakat dan minat anak di bidang bulutangkis mesti tetap berjalan, namun menyesuaikan dengan regulasi yang ada," kata Ketua KPAI Susanto kepada wartawan, Senin (9/9/2019).
Tantowi sebelumnya mempertanyakan, mengapa Audisi Umum PB Djarum baru dipersoalkan sekarang ini. Peraih medali emas Olimpiade 2016 itu mendesak KPAI turut memberi solusi agar masalah audisi punya cara yang lebih baik.
"KPAI harusnya ada solusi juga kalau menghentikan ini. Yang saya dengar kan solusinya tidak ada, harusnya ada solusi karena ini berjalan sudah lama. Kalau baru setahun, boleh lah masalah ini dipermasalahkan," terang Tantowi, Senin (9/9/2019).
KPAI sendiri menegaskan bahwa mereka menjaga anak-anak dari keterpaparan rokok. KPAI juga menjelaskan, mereka hanya meminta PB Djarum tak menampilkan brand image, brand color dan logo dalam kegiatan audisi.
"Saya tidak mengerti logikanya ke mana. Mereka bisa jadi tidak mendapatkan pengetahuan yang sama dengan kita, atau informasi yang ditangkapnya itu terpotong-potong," kata komisioner KPAI Sitti Hikmawatty menanggapi trending #bubarkanKPAI setelah melakukan audiensi dengan Pemkab Banyumas, Jawa Tengah, Senin (9/9/2019).
"Logikanya sangat sederhana. Yang kita minta hanya turunkan brand image, brand color, logo-logo seperti itu. Ketika itu diturunkan, berati dia mematuhi peraturan yang ada. Kalau peraturannya dipatuhi, sebenarnya KPAI tidak salah," imbuhnya.(dtc)