Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Selamat datang, anggota parlemen baik di pusat dan daerah. Anda adalah corong yang memperjuangkan nasib dan kepentingan rakyat. Bagaimana agar sarana jalan dari desa ke kota dan irigasi dibangun. Upah buruh dinaikkan. Harga jual gabah petani lumayan.
Berteriaklah jika ganti rugi tanah rakyat untuk proyek jalan tol tak dibayarkan. Apalagi jika ada perampasan tanah adat oleh perusahaan.
Jika pajak terlalu besar sehingga membuat dunia usaha terbebani, tolak serta merta. Perjuangkanlah adanya kebijakan pemerintah yang ramah terhadap investor, tanpa melupakan pengusaha kecil.
Meskipun wajah wakil rakyat masih “coreng-moreng,” Anda harus meyakinkan bahwa lembaga itu penting. Tanpa wakil rakyat, pemerintahan akan sewenang-wenang. Keadaan akan semakin memburuk dan menyeramkan.
Tapi jika menjadi agen yang memperjuangkan proyek untuk pengusaha demi duit segepok, Anda telah mengkhianati kepercayaan rakyat. Tidak pula kongkalikong dengan pejabat untuk merongrong dana APBN maupun APBD.
Anda adalah “mata” dan “telinga” rakyat. Bahkan menjadi “juru bicara” rakyat dari daerah pemilihan (dapil) yang diwakili. Punyailah pemahaman atas berbagai masalah yang dihadapi warga di dapil itu. Juga tahu kelemahan, kekuatan, peluang dan tantangan yang ada di dapil tersebut.
Dengan begitu, Anda mampu menampilkan gagasan dan program apa yang tepat. Tentu saja harus merupakan gagasan dan program yang sesuai dengan kondisi dapil.
Ketika Anda menampaikan gagasan dan program, rakyat akan merespon, “wah, itu cocok dengan kami di daerah ini”.
Dengarlah, apa masalah yang dihadapi oleh rakyat. Berdiskusilah dengan rakyat apa masalah mereka. Akan lebih mantap bersama-sama pula mendiskusikan apa jalan keluar yang ditempuh.
Dengan demikian tak hanya partisipasi rakyat yang diraih, tetapi juga rakyat merasa Anda adalah bagian dari mereka. Bukan “orang baru” yang sekonyong-konyong menjadi wakil rakyat.
He-he, ada lagi, jangan tidur ketika rapat. Jangan pula suka bolos rapat. Jangan cuma datang, duduk dan dengar. Membisu seribu bahasa terhadap tema rapat. Tapi rajin memenerima uang sidang. Selamat bertugas, Saudara!