Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dengan Cina pada 10-11 Oktober 2019 disambut negatif oleh investor saham di berbagai bursa, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada perdagangan hari ini, IHSG melemah 10 poin atau turun 0,173% di level 6.029.
Sementara indeks Dow Jones melemah 1,186%, Indeks Nikkei turun 0,6%, Indeks Philipina turun 0,973%, Indeks STI turun 0,555%, Nasdaq melemah 1,66%, NYSE turun 1,46% dan Hangseng turun 0,81%.
Pelemahan IHSG seiring dengan larangan pemberian visa oleh AS kepada pejabat Cina. Tak hanya itu, pemerintah AS juga telah menambah 28 perusahaan Cina ke dalam daftar hitam entitas yang dilarang melakukan bisnis dengan perusahaan yang berasal dari negara tersebut. Hal ini karena AS mencurigai adanya pelanggaran HAM yang dilakukan entitas tersebut.
"Kebijakan AS ini membuat pasar saham menjadi lesu. Tindakan dinilai berlebihan hingga membatasi pergerakan pejabat Cina yang hendak bepergian ke AS serta mempersempit kerja sama perusahaan Cina dengan perusahaan AS yang sudah terjalin," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (9/10/2019).
Gunawan mengatakan, AS berusaha menyerang Cina tidak hanya dari sisi ekonomi dan perdagangan saja. Tapi AS mulai masuk ke ranah pribadi yang semestinya tidak dilakukan. Begitupun, perundingan yang besok akan dilakukan diharapkan tidak memperkeruh situasi saat ini dan memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar. Pasalnya perang dagang AS dan Cina yang berkepanjangan menghambat pertumbuhan ekonomi global.
Sementara itu, nilai tukar rupiah masih stabil direntang 14.000 hingga 14.300/dolar AS. Ditahun 2019 ini, pergerakan nilai tukar rupiah dapat terkendali cukup baik seiring dengan gencarnya pelonggaran suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang terjadi sudah 3 kali berturut-turut sebesar 25 bps menjadi 5,25%.
"Hal ini dilakukan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," kata Gunawan.