Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dari sekitar 500.000 pencari kerja yang masih menganggur di Sumatra Utara (Sumut), hanya 20.000 orang yang terserap pasar tenaga kerja setiap tahunnya. Butuh waktu hingga 25 tahun untuk membuat angka pengangguran di Sumut menjadi nol persen.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dari Dinas Tenaga Kerja Sumut, Kayamuddin Manurung, mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan untuk menekan jumlah pengangguran tersebut adalah dengan mendorong terciptanya wirausahawan baru. Hal ini disebabkan jumlah wirausahawan di Indonesia, termasuk di Sumut, masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya.
Padahal kehadiran wirausahawan ini sangat penting dalam menyerap tenaga kerja atau mengurangi pengangguran. "Sebagai contoh negara Jepang. Sekitar 20% dari total jumlah penduduknya adalah wirausahawan. Sehingga mereka mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran," jelasnya di Medan, Jumat (1/11/2019).
Kayamuddin mengatakan, saat ini pemerintah fokus untuk mewujudkan visi Indonesia Unggul, Sumber Daya Manusia (SDM) Maju. Pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi Widodo (Jokowi) menargetkan hingga 2025 ada sekitar 110 juta tenaga kerja di Indonesia yang memiliki kompetensi atau keahlian.
Untuk mencapai target SDM yang memiliki kompetensi sebanyak 110 juta orang itu, maka diperlukan kerja sama antara pemerintah, dunia industri dan masyarakat.
"Jepang sudah meminta Indonesia untuk menyediakan sekitar 345.000 orang SDM yang berkompeten untuk bekerja di sana. Hal ini disebabkan mereka kekurangan tenaga kerja. Sumut melihat peluang itu dan bekerjasama dengan Jepang untuk pengiriman tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan di sana," jelasnya.
Selain itu, Disnaker Sumut juga melakukan program pemagangan baik di dalam negeri maupun luar negeri sebagai usaha meningkatkan kompetensi. Disnaker Sumut telah menyalurkan sekitar 500 orang untuk mengikuti program magang di perusahaan di dalam negeri.
"Dengan mengikuti program pemagangan, kita harapkan skill atau kompetensi mereka meningkat. Dan mereka kemudian siap terjun untuk menjadi wirausahawan baru," ujarnya.