Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba Samosir(Tobasa) bangkrut. Dua jenis usaha yang dikelola dengan modal sebesar Rp 200 juta saat ini sudah tutup.
"Ada dua jenis usaha yang dikelola Bumdes Desa Lumban Lobu, usaha bengkel sepeda motor dan usaha peternakan babi. Kedua usaha tersebut saat ini sudah tidak berjalan dan diduga bangkrut, "ujar M Sitorus, salah seorang warga, Selasa (5/11/2019), di Lumban Lobu.
Dia mengatakan, kedua jenis usaha yang dibuka dengan mempergunakan modal dari sumber dana Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2018 sebesar Rp 200 juta diharapkan bisa berkembang untuk menguatkan ekonomi masyarakat, namun hal itu justru sebaliknya bangkrut.
"Masyarakat sangat menunggu bagaimana tindak lanjut usaha itu, kalaupun sudah tutup atau bangkrut mustinya ada penjelasan pertanggung jawaban dari pengurus termasuk kepala desa maupun petugas Bumdes, "sebutnya bertanya atas kejadian itu siapa yang bertanggung jawab.
Kepala Desa, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatua Lunasi, Torang Sitorus membenarkan bahwa Bumdes Desa Lumban Lobu sedang bermasalah dan bangkrut. Ia telah konsultasi dengan Kantor PMD dan Inspektorat.
"Ketika saya melihat tidak ada perkembangan dan malah merugi sebagai pemerintah desa menyampaikan secara konsultasi kepada pimpinan," katanya.
Juga disampaikan Kades yang didampingi Ketua BPD, Abner Sitorus keberadaan Bumdes yang saat ini telah tutup dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 200 juta dari DD TA 2018 kini sementara untuk program serupa akan dihentikan sebelum ada kepastian atau perubahan.
"Berulang kali saya nasehati pengurus termasuk direkturnya tetapi hingga saat ini tidak ada penjelasan. Atas dasar itu, kami serahkan sepenuhnya kepada Inspektorat dan PMD, " ucapnya menyebut seluruh kegiatan Bumdes saat ini sudah dihentikan karena lebih cenderung merugi.
Ketua BPD Abner Sitorus juga menambahkan agar Inspektorat dan PMD benar-benar memberikan perhatian untuk tindak lanjut Bumdes-nya sebab dalam hal itu Bumdes tidak dapat berkelanjutan.
"Kami berharap supaya namanya program penguatan dan peningkatan ekonomi yang sumber dananya dari DD benar-benar ada pertanggung jawaban dan tidak hilang begitu saja," terangnya menyebut pihaknya sebagai BPD juga sering memberikan masukan kepada pengurus tetapi tidak ada perubahan.