Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Bermasyarakat, bernegara dan berbangsa itu bebas dan demokratis. Tapi tidak suka-suka. Jika Anda tiba di lampu setopan, dan lampu merah menyala, Anda harus berhenti. Jika Anda melintas juga bisa-bisa terjadi tabrakan lalu lintas dengan kenderaan yang melaju arah berbeda. Lampu kuning berarti bersiap-siap. Sedang lampu hijau, silakan meluncur.
Pembaca, itulah contoh sebuah sistem. Untuk menghindari praktek korupsi dan suap menyuap, pemerintah mengatur tatacara tender melalui sistem LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) baik untuk jasa dan barang. Kontrakor tidak lagi berhubungan langsung atau face to face dengan pimpinan proyek, yang selama ini berpeluang untuk kongkalikong.
Tapi, ternyata masih kerap terdengar adanya tender yang tidak adil. Penawaran kontraktor yang buruk ternyata masih memenangkan tender. Tak heran jika banyak yang bermuara ke sidang KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha).
Bahkan, sistem lampu setopan pun masih ada yang dilanggar pengendara. Mungkin dalihnya lalulintas lagi sepi, hendak cepat sampai ke tujuan, atau mengejar sewa bagi sopir angkot.
Di negeri ini berjibun jumlah sistem. Penggunaan APBD ada aturan mainnya. Tapi, kok, masih ada Kepala Daerah yang “memainkan” dana APBD? Promosi jabatan juga sudah diatur, tapi, kok masih ada pungutan uang pelicin bagi yang mau dipromosikan?
Bahkan, putusan pengadilan yang sudah sangat jelas sistem dan tatacaranya, baik barang bukti mapun keterangan saksi dan malah saksi ahli, juga bisa saja berakhir dengan putusan yang tidak adil.
Sudah banyak hakim, anggota DPR-DPRD dan Kepala Daerah yang terlibat suap dan korupsi. Padahal ada sistem dan regulasi yang harus dipatuhi agar tak terjadi penyalagunaan kekuasaan. Malah ada lembaga pengawasan seperti BPK, BPKP dan inspektorat di daerah-daerah.
Sistem saja tidaklah cukup. The man behind the gun, faktor pelaku dan manusianya juga sangat penting. Sistem yang baik menjadi percuma tanpa pelaku yang berintegritas.
Syahdan, sistem yang buruk pun akan baik jika di tangani oleh pemimpin yang baik. Namun siapa menjamin pemimpin sebagai manusia biasa akan selalu baik?
Wah, alangkah mengerikan jika sistem pun tak ada. Terjadilah kekacauan umum. Homo homini lupus. Manusia serigala bagi manusia.