Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pelaksanaan Festival Danau Toba (FDT) ke-7 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut di Open Stage Parapat, Kabupaten Simalungun dinilai warga bobrok. Pasalnya, kegiatan yang digelar selama 4 hari itu mulai 9-12 Desember 2019 sepi pengunjung atau peminat.
"Pelaksanaan Festival Danau Toba bobrok, harinya tidak tepat, hari ujian, hujan datang terus, pas natalan, krisis global," ujar pedagang pakaian dan souvenir di seputaran lokasi acara, Betty Br Situmorang (66), Kamis (12/12/2019).
Menurutnya, pelaksanaan even sebesar Festival Danau Toba harusnya digelar pada akhir pekan dan menghadirkan artis ibu kota untuk menarik minat masyarakat hadir
"Bulan tidak penting, harusnya pelaksanaannya, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu. Harus melalui malam minggu, akhir pekan, harus ada artis, itu kesempatan, pengunjung datang menginap, nonton bawa keluarga rame-rame," jelasnya.
FDT, kata dia, hanya sebatas kegiatan seremonial terkesan menghabiskan anggaran. Di sisi lain, ia juga menyoroti penamaan Festival Danau Toba.
"Pikir orang pesta rupanya festival, beda itu. Festival, nyanyi dinilai. Kalau pesta, dari awal sudah pesta, rame biasanya. Harinya Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu," paparnya.
Ismael, pedagang makanan di areal FDT, mengaku diundang oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumut untuk mengisi stand di areal FDT.
"Sepi bang sejak pembukaan, kami khusus datang dari Medan ke kegiatan ini. Untuk biaya penginapan saja Rp 400.000/malam tidak menutup," ungkapnya.
"Pembukaan aja yang lumayan ramai. Setelah itu acaranya sepi, acara tari-tarian cuma dua pengunjungnya. Lebih banyak yang menari dari pada menonton," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat membuka FDT, Senin (9/12/2019), berpesan agar jangan kotori Danau Toba.
Gubernur Edy memaksudkan pesannya itu karena Danau Toba tersebut sangat indah. Ada banyak danau di berbagai daerah, namun tidak seindah Danau Toba. Oleh karena itu, beruntung dan harus banggalah orang Sumut memiliki Danau Toba.
Tidak saja diakui dirinya, keindahan Danau Toba juga diakui dunia internasional. Hal itu pulalah, sambung Edy, Danau Toba diplot pemerintah masuk dalam 5 daftar super prioritas pengembangan destinasi pariwisata Indonesia.
Lebih lanjut Edy mengajak tidak saja masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, namun seluruh masyarakat Sumut, agar jangan pernah merusak keindahan Danau Toba. Hal yang sama juga dipesankan kepada para pelaku usaha di sekitar kawasan Danau Toba.