Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Erwin Siahaan mengecam aksi Pelindo 1 Cabang Belawan yang merobohkan 40 bangunan rumah warga di Jalan Raya, Pelabuhan Belawan. Menurutnya, apa yang dilakukan Pelindo tidak mencerminkan rasa toleransi beragama. Sebab, penggusuran dilakukan menjelang malam perayaan Natal umat Kristiani.
"Mau nangis saya dengarnya, apa gak bisa setelah Natal dan Tahun Baru dilakukan penggusuran," ujarnya ketika dimintai tanggapan, Rabu (25/12/2019).
Anggota DPRD Medan ini tidak tahu pasti siapa yang salah dan benar dalam persoalan penggusuran lahan. Apabila masyarakat yang salah karena menempati lahan Pelindo 1, maka tidak semestinya penggusuran dilakukan jelang perayaan Natal.
"Bagaimana kalau dari masyarakat yang digusur itu merayakan Natal, tidak ada lagi tempat tinggalnya. Apa gak bisa ditunda, apakah pihak kecamatan sudah memfasilitasi atau ikut membantu mencari tempat tinggal yang layak misalnya, walaupun mereka salah, tapi mereka rakyat kita juga, warga negara Indonesia," tutur mantan driver ojek online itu.
"Mau dibuat apa lahan bekas penggusuran itu, apakah segenting itu sampai-sampai Pelindo menggusur jelang Natal," ujarnya.
Seperti diberitakan, jeritan hati dan derai air mata tak dapat dibendung oleh warga Lingkungan 14, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Lebih kurang 40 bangunan rumah warga di Jalan Raya, Pelabuhan Belawan dirobohkan dengan alat berat, beberapa jam sebelum berlangsung malam Natal.
"Tolonglah kami pak, kami ini mau natalan, janganlah rumah kami, tempat kami berteduh, tempat berdoa bersama keluarga pada malam Natal ini dirobohkan, tunggulah setelah Natal," ujar Derina Br Simanjuntak (65), warga Lingkungan 14, Kelurahan Bagan Deli yang rumahnya ikut dirobohkan.
Ia mengatakan, ada lebih kurang 35 KK warga beragam Kristen yang terkena penggusuran. "Kalau rumah kami dirobohkan, bagaimana lagi kami bersuka cita merayakan Natal," ujar Derina didampingi Erita Br Simanjuntak, warga lainnya yang rumahnya juga ikut dirobohkan.
Manager SDM dan Umum Pelindo 1 Cabang Belawan, Khairul Ulya menyatakan, ada sekitar 40 bangunan liar yang ditempati warga yang dirobohkan, karena bangunan tersebut terkena pelebaran Jalan Pelabuhan Raya yang merupakan akses jalan keluar masuk pelabuhan peti kemas.
Kepada warga sebelumnya, katanya, telah diberi uang pindah sebesar Rp 7,5 juta, namun sebagian warga masih bertahan menempati lahan tersebut hingga batas akhir yang diberikan.