Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Empat hari lagi kalender berganti. Telah tiba 2020. Tapi apakah situasi Indonesia berubah dalam sekejab setelah pukul 24.00 tanggal 31 Desember? Tak usah kesal jika hanya perubahan hari, dari Selasa ke Rabu yang terjadi.
Toh sudah sejak lama Indonesia berubah. Gaya hidup kita semakin efisien, tak hanya semenjak teknologi online berkembang. Tapi juga sejak beragam kerajaan nusantara berubah menjadi Republik Indonesia. Malah telah melintasi era orde lama hingga orde baru dan kini reformasi
Namun masih ada saja dari masa lalu susah akan punah. Perbuatan suap dan korupsi masih menyeringai sejak era demokrasi parlementer tahun 1950-an hingga sekarang.
Tapi, “Lalu waktu bukan giliranku. Mati hari bukan kawanku.” Dua baris puisi Amir Hamzah itu membuat kita merenung dan merenung.
Aduhai, identitas pun selalu mengalir. Orang Perancis tak selalu berkulit putih, berambut jagung. Tapi juga pesepakbola berkulit gelap, keturunan Muslim dari Afrika dan berambut pekat.
Indonesia masihkah berjatidiri timur dengan alam feodalisme yang berurat berakar ketika sistem demokrasi, pemerintahan dan hukumnya berhulu dari Barat?
Tengoklah Cina yang komunis pun mengamalkan kapitalisme dan neoliberalisme. Era globalisasi berkecamuk, dan tak ada negara yang kebal. Kurs mata uang kita ups and down dipengaruhi pergerakan dolar Amerika Serikat dan perang dagang Cina-AS.
Sumatera Utara juga ikut bertukar rupa. Ruas jalan tol bertambah, dan akan bertambah. Sudah ada KEK Sei Mangkei, Bandara Kualanamu dan Pelabuhan Internasional Kualatanjung. Dulu hanya pasar tradisional di Medan. Kini pasar modern beranak-bercucu.
Tapi kita pun berobsesi Sumut tak lagi semua urusan memakai uang tunai. Cukuplah sudah dua gubernur, tujuh Bupati-Wali Kota dan puluhan anggota DPRD terseret kasus korupsi. Sumut harus bermartabat. Harapan harus dibangkitkan, walaupun tak hanya berharap jatuh dari langit.
Namun apapun yang menjelma kelak akan diuji oleh waktu. Waktu adalah “bom” tapi juga harapan.
Semoga berubah ke arah yang lebih indah. “Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpi,” kata Eleanor Roosevelt ketika Amerika digigit depresi besar tahun 1930-an. Empat hari lagi, happy new year! **