Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Tatkala kembang api berluncuran di angkasa, pertanda datangnya tahun baru, 2020, ingatlah, sebagian manusia sedang didera oleh derita, musibah, kematian, kesengsaraan, kepedihan dan ketakutan. Di berbagai belahan dunia terjadi bencana, peperangan, konflik dan berbagai kejadian yang memilukan kemanusiaan.
Renungan ini penting, agar tak lupa untuk berbagi rasa dan kasih dengan mereka yang menderita. Apalagi pada tahun-tahun berlalu ternyata penegakan hukum membuat jengah, ketika rakyat kecil yang mencuri dihukum hanya karena kemiskinan yang mendera, sementara masih banyak koruptor yang melenggang kangkung.
Beban yang dipikul bangsa ini pun membukit. Infrastruktur harus dibangun, juga moral yang antikorupsi, pasar bagi pedagang kakilima, reindustrialisasi harus dilakukan agar tak mengalami deindustrialisasi sehingga tidak menjadi bangsa konsumtif yang dimangsa bangsa lain.
Memang ada berbagai proyek bagi orang miskin, bantuan dana sosial, KUR dan PNPM. Juga bantuan sosial dari orang-orang dermawan. Tapi apakah segala problem raib dengan kedermawanan, yang insidentil dan tidak memberi kail tapi semata ikan?
Ah, Anda pun tahu bahwa empati terhadap masyarakat miskin, masih sekedar seremonial belaka, tetapi tidak programming, dan hanya bagai festival. Padahal Anda tahu bahwa empati itu haruslah merupakan agenda dan gerakan nasional, bahkan internasional yang tak putus-putusnya.
Entah kapan lagi gerakan membela orang miskin seperti setetes air yang tumbuh, mulanya kecil, lalu kian membesar dan membesar menjadi samudera nan luas.
Ternyata berbagai rezim berlalu, orang-orang miskin tetap berkecambah di Afrika, juga di Indonesia, di sekitar Freeport Papua, sekitar Calteks Riau, LNG Arun di Lhokseumawe, Inalum di Batubara dan bahkan di depan pelupuk mata kita.
Sekali lagi, tatkala kembang api berluncuran di angkasa menyambut datangnya tahun baru, ingatlah, bahwa sebagian manusia lain, sedang didera oleh derita, musibah, kematian, kesengsaraan, kepedihan dan ketakutan.