Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Normalisasi kali dinilai jadi solusi utama mencegah banjir di Jakarta. Namun, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan normalisasi kurang tepat, karena meski proyek sudah berjalan masih saja ada daerah yang banjir.
Salah satunya adalah daerah Kampung Pulo yang bantarannya sudah dinormalisasi, banjir masih terjadi di sana. Apa penyebabnya?
Basuki menjelaskan banjir masih terjadi karena belum semua wilayah dinormalisasi. Menurutnya saat air mengalir deras dan besar, wilayah yang dinormalisasi tidak meluap airnya. Namun, saat air melewati wilayah yang belum dinormalisasi, air meluap ke daratan. Ujungnya air pun ikut menggenang hingga ke wilayah yang sudah dinormalisasi.
"Jadi gini saya udah datangi, jadi ada sungai kan Ciliwung, ada jembatan nih. Nah yang ini sudah dinormalisasi yang sebelahnya belum, sekitar SMA 80 apa ya. Sehingga dia tembus airnya," ungkap Basuki di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat (3/1/2020).
"Kemudian dia muter ke daerah yang sudah normalisasi maka banjir," katanya.
Basuki memastikan tidak ada air yang meluap dan melewati tanggul parapet alias tanggul bantaran kali yang dibuat pemerintah.
"Tapi nggak melintas, nggak melintasi parapet yang kita bikin. Jadi ya karena memang belum semuanya selesai ini, begitu kejadiannya," kata Basuki. dtc