Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Pasca Tahun Baru 2020, harga kol di Kabupaten Karo perlahan mengalami kenaikan. Anjloknya kubis hingga level Rp 500 perkilogram pada bulan Desember tahun lalu sempat membuat petani kubis resah. Harga jual di tingkat lelangan di perladangan Rp 700-800 perkilogram saat ini, kembali membuat petani bergairah.
"Harapan kami semoga harga bertahan, bahkan merangkak naik . Biaya perawatan seiring meningkatnya harga pestisida dan pupuk non subsidi tentunya semakin tinggi. Kenaikan harga jual, pastinya sangat membantu modal bercocok tanam", ujar Jusri Sembiring petani Kecamatan Naman Teran ketika ditemui medanbisnisdaily.com, Rabu (8/1/2020).
Di tempat terpisah, pengumpul dan pengirim sejumlah komoditi hortikultura antar pulau, Gusmit kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, kenaikan harga seiring kekosongan barang sewaktu libur Tahun Baru 2020, Ketika itu, sejumlah pengirim barang khusunya dari Tanah Karo juga turut libur.
"Pengiriman barang juga terhenti beberapa hari, ekspedisi juga sulit didapatkan sewaktu libur Tahun Baru. Saat ini permintaan antar pulau termasuk ke Jakarta lumayan tinggi. Mungkin stock sewaktu libur Tahun Baru sudah habis. Kita juga berharap harga terus meningkat, karena barang lelangan kami juga masih banyak di ladang", ujar Gusmit.