Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) kembali merosot ke RM 2.883/metrik ton. Harga ini turun dibandingkan pekan lalu sekitar RM 2.900/metrik ton. Bahkan, harga ini masih jauh dari kinerja awal tahun yang sempat mencapai RM 3.100/metrik ton.
Harga CPO ke depan akan banyak dipengaruhi oleh data ketersediaan pasokan. Sejauh ini memang pasokan akan sangat potensial untuk mempengaruhi penurunan harga CPO. Jika India melakukan penutupan kran impor sawit dari Malaysia dalam jangka panjang, maka besar kemungkinan stok sawit di Malaysia akan naik.
"Hal ini memang berpeluang menekan harga CPO. Apalagi sampai saat ini, kisruh hubungan Malaysia dan India masih terus berlanjut," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (28/1/2020).
Sentimen lain yang bisa menekan harga CPO yakni virus Corona yang mulai mengkhawatirkan dunia internasional.
Tetapi, kondisi berbeda justru datang dari Indonesia. Dimana harga CPO akan lebih mahal dikarenakan tren permintaan CPO yang mengalami kenaikan. Ditambah lagi, di tahun ini pemerintah akan menyerap lebih banyak sawit untuk campuran solar atau B30.
Kenaikan penyerapan solar tersebut sangat potensial memicu kenaikan harga sehingga data terkini terkait jumlah pasokan CPO akan menjadi data yang paling mempengaruhi harga ke depan.
"Jika tidak ada sentimen baru seperti hubungan yang memburuk AS dengan Iran, maupun kejutan lain dari masalah geopolitik, maka harga CPO akan mampu bertahan di atas RM 2.800/metrik ton-nya," kata Gunawan.