Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah perusahaan asal Swiss telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Sumatra Utara (Sumut). Hal ini merupakan bagian dari komitmen Swiss untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.
Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi mengenai perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement-CEPA) di Hotel JW Marriot, Rabu (5/2/2020).
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kasan dalam pembukaan acara tersebut mengatakan, kehadiran Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Kurt Kunz bersama rombongan pengusaha asal negara tersebut di Medan merupakan langkah untuk berinvestasi di Sumut.
Sementara Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Kurt Kunz mengatakan, Sumut memiliki potensi ekonomi yang besar dan memiliki peran yang penting dalam perekonomian nasional.
Kehadiran pihaknya bersama pebisnis asal Swiss bertujuan untuk menjajaki kerjasama dalam mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada.
Kurt Kunz mengatakan, tercatat ada 10 perusahaan asal Swiss yang hadir dalam pertemuan itu, yakni PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), PT Clariant Adsorbents Indonesia, PT Buhler Indonesia, dan Japan Tobacco International (JTI), PT Asuransi Adira Dinamika yang saat ini menjadi bagian dari Zurich Insurance Grop, PT HILTI Nusantara, PT. Endress+Hauser Indonesia, Golden Springs Indonesia, Regal Springs Indonesia, dan Syngenta.
Perusahaan yang hadir bersama Duta Besar Swiss Kurt Kunz ini bergerak di bidang asuransi, kimia, perikanan, rokok, perkakas mesin, lift/elevator, obat-obatan pertanian dan teknogi makanan.
"Investasi ini akan dilakukan oleh perusahaan, bukan pemerintah. Jadi nantinya perusahaan yang langsung menentukan apa yang akan diinvestasikan," katanya.
Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah, yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zoni Waldi, mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, ada sejumlah potensi investasi yang dapat dikerjasamakan.
Di sektor pariwisata, Sumut memiliki Danau Toba yang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Sumut juga memiliki perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Komoditas lain yang dihasilkan Sumut adalah karet, cokelat, teh, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, tebu dan tembakau.
Zoni Waldi juga mengatakan bahwa Sumut merupakan salah satu daerah penghasil sumber energi dari panas bumi dan pembangkit listrik tenaga air.
Adanya hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara lain melalui perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif tentunya akan memungkinkan peningkatan dan diversifikasi perdagangan dan investasi dua arah serta membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan.
Kegiatan itu turut dihadiri Chairman of Swisscham Indonesia Luthfi Mardiansyah, Ketua Kelompok Perundingan Indonesia EFTA Soemadi DM, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumut Hendra dan jajaran Pemprovsu.