Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja pasar keuangan masih terus berada dalam tekanan. Bahkan mengawali perdagangan pekan ini, mata uang rupiah sudah mendekati 17.000/dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah terpantau mengalami pelemahan dalam rentang 16.400 hingga 16.600/dolar AS. Kinerja mata uang rupiah terpuruk dan merupakan level yang lebih buruk dibandingkan dengan krisis 1997/1998 silam.
"Kinerja mata uang rupiah diyakini masih berpeluang melemah seiring dengan memburuknya ekonomi global," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (23/3/2020).
Saat ini, mata uang di banyak negara lain juga terpuruk. Dan aktivitas ekonomi masyarakat yang terpaksa harus dibatasi karena corona juga memukul kinerja rupiah. Dengan banyaknya pabrik, kantor, sekolah, hingga layanan umum masyarakat yang terpaksa ditutup sementara menjadi kekhawatiran pelaku pasar akan kemungkinan resesi yang datang lebih cepat.
Kalau di tahun 1997/1998, rupiah yang melemah memicu terjadinya krisis ekonomi. Saat ini kondisinya berbalik, corona membuat ekonomi mengalami tekanan dan berpotensi memicu terjadinya krisis, yang turut mengakibatkan rupiah melemah terhadap dolar AS. Jadi pemicu resesi saat ini berbeda dibandingkan masa 22 tahun silam.
Sementara itu, indeks harga saham futures di AS pagi ini sempat menyentuh level pelemahan 5%, yang mengindikasikan akan adanya kemungkinan transaksi saham yang berujung pada penghentian sementara di bursa Asia. Pelemahan indeks futures di AS pada pembukaan perdagangan pekan ini adalah berita buruk yang bisa saja memberikan pukulan besar bagi kinerja pasar keuangan domestik.
Secara keseluruhan indeks bursa di Asia juga mengalami pelemahan pada perdagangan pagi ini. Kinerja indeks bursa di Asia diperkirakan akan terus mengalami pukulan berat seiring dengan pelemahan bursa di AS nantinya. Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 4.105,03. Dan pelemahan terhadap IHSG masih berlanjut dimana saat ini pelemahannya sudah sebesar 4% di level 4.027,06.
IHSG melemah 4%, pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG akan mencoba level psikologis 4.000 selama perdagangan hari ini. Potensi IHSG melemah cukup besar dan diyakini akan memberikan pukulan berat bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.
"Kekhawatiran akan memburuknya penyebaran corona di seluruh negara di dunia, akan terus membayangi transaksi pasar keuangan dunia termasuk Indonesia," kata Gunawan.