Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setiap tanggal 30 Maret selalu diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Tanggal tersebut merupakan tanggal kelahiran Vincent Van Gogh, seorang pelukis terkenal yang juga mengalami gangguan bipolar.
Dokter spesialis kejiwaan yang juga Ketua Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU), Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ (K) menyampaikan, tujuan dari peringatan hari bipolar sedunia ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gangguan bipolar. Selain itu juga untuk menghilangkan stigma sosial terhadap gangguan ini.
"Gangguan ini dikenal juga dengan istilah gangguan afektif bipolar, atau dulu lebih dikenal dengan istilah psikosa manik depresif," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (2/4/2020).
Elmeida menjelaskan, gangguan ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Definisi gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodik, ditandai oleh episode manik, hipomanik, depresi dan campuran, biasanya rekuren dan dapat berlangsung seumur hidup.
Episode manik atau hipomanik, kata Elmeida, ditandai dengan mood yang meningkat, penampilan yang menyolok, dandanan berlebihan, pilihan busana bewarna cerah atau menggoda, banyak bicara, sering juga disertai mudah marah. Kemudian tidak capek-capeknya mengerjakan berbagai hal, tidak tidur, atau tidur hanya 3-4 jam saja tapi tetap merasa segar, boros, belanja-belanja yang tidak penting, mengerjakan aktivitas yang cenderung berbahaya, hingga aktivitas seksual meningkat.
"Episode manik ini biasanya berlangsung 1 minggu. Episode hipomanik memiliki tanda-tanda yang serupa dengan episode manik, namun tidak separah episode manik dan hanya berlangsung 4 hari," jelasnya.
Sedangkan episode depresif, terang dia, ditandai dengan rasa sedih, mood yang depresif, tertekan, hilang minat atau kesenangan, mudah lelah, kurang energi, merasa putus asa, rasa bersalah, tidak berharga, tidak berguna, sampai perasaan lebih baik mati bahkan memiliki keinginan bunuh diri. Kemudian ditandai dengan penurunan berat badan meskipun tidak sedang diet.
"Episode ini biasanya berlangsung sekitar 2 minggu lamanya," terangnya.
Menurut dia, terkadang baik episode manik maupun depresi bisa disertai dengan ciri psikotik, baik delusi maupun halusinasi. Penyebab pasti gangguan ini memang belum diketahui, namun kombinasi faktor genetika, biologi dan lingkungam berperan untuk terjadinya gangguan ini.
Untuk itu, Elmeida menuturkan, yang harus dilakukan untuk menolong orang-orang dengan gangguan bipolar, di antaranya adalah dengan menahami dan mencari informasi lebih banyak tentang gangguan ini. Lalu memberikan dukungan pada mereka, merangkul mereka, dekati dan jangan menghakimi mereka.
Selanjutnya, sambung dia, ajak dan temani mereka berkonsultasi dengan profesional seperti psikiater. Sediakan juga waktu untuk mereka, agar mereka tidak merasa terstigma dengan kondisinya.
"Sebab banyak orang yang mengalami gangguan bipolar ini. Di antaranya beberapa tokoh seperti Ludwig Van Beethoven, Isaac Newton, Ernest Hemingway, Mariah Carey, maupun Catherine Zeta Jones," pungkasnya.