Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Polresta Palangka Raya menggerebek kampung narkoba yang di-setting ala markas bandar narkoba Kolombia di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. BNN menyebut akan ada 163 kampung serupa yang akan diungkap dan dilakukan pembinaan pada tahun ini.
"Tahun ini akan kita selesaikan ada 163 di seluruh Indonesia. Salah satunya yang di Kalteng itu," kata Kepala BNN, Komjen Heru Winarko, Selasa (28/4/2020).
Heru menjelaskan bahwa kampung narkoba di Palangka Raya itu memang sudah lama menjadi pantauan BNN. Menurutnya, kampung narkoba tersebut dikendalikan dari lembaga permasyarakatan (lapas) oleh seorang bandar bernama Soleh.
"Itu memang awalnya kerjasama dengan BNN ya, Polda Kalteng 2 bulan lalu kita kembangkan. Itu kan di situ ada bandarnya bernama Soleh yang sekarang di lapas. Dalam kerjasama itu kita dapat isterinya Soleh. Lalu rupanya tetap mereka (kendalikan) dari dalam lapas masih bisa mengendalikan. Sehingga dari polres (melakukan) penggerebekan," katanya.
Heru menyebut di Indonesia cukup banyak kampung-kampung serupa yang memang sudah ditarget BNN untuk diungkap dan dilakukan pembinaan terhadap warganya. Menurutnya, dalam mengungkap kampung narkoba tak cukup hanya dengan menangkap dan menghukum bandar serta pengedarnya saja.
"Target saya dari BNN 163 yang kita coba garap menjadi kampung bersinar (kampung bersih narkoba). Tapi tentu BNN tidak bisa sendiri, ada kepolisian, ada Pemda, ada yang lain-lain," katanya.
"Namanya kampung punten itu di Sahayang, Kalteng dengan cara kita tangkap dulu. Baru kita lakukan penindakan baru setelah itu kita lakukan rehabilitasi, lalu ada pencegahan masuk. Jadi tidak hanya polisi, kita libatkan juga Pemda, Satpol PP dan lain-lain," sambungnya.
Heru mengatakan kebanyakan kampung-kampung narkoba itu berada di kampung jauh dari perkotaan. Menurutnya, kampung narkoba itu akan ada penjagaan ketat dari para pelaku dari orang asing yang masuk ke wilayahnya.
"Saya kira modusnya nggak jauh beda, hampir sama di daerah seperti itu yaitu biasanya di pinggir-pinggir kampung, lalu ada yang jaga segala macam, bisa gunakan disana atau beli disana. Ini yang langsung kita lakukan tindakan-tindakan. Tentu bukan hanya dengan tindakan ditangkap, tapi bagaimana ke depannya bisa merubah mereka, itu yang kita lakukan," katanya.(dtc)