Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Boeing memutuskan untuk menerbitkan obligasi atau surat utang senilai US$ 25 miliar atau setara Rp 350 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Perusahaan raksasa pembuat pesawat terbang itu mengambil langkah tersebut imbas dari pandemi virus Corona (COVID-19) yang menghantam bisnisnya.
Dikutip dari CNBC, Jumat (1/5 /2020), pihak Boeing pada hari Kamis menyatakan tidak berencana untuk mencari bantuan federal setelah melakukan penawaran obligasi sebesar US$ 25 miliar. Nilai obligasi tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan Boeing.
"Sebagai hasil dari respons, dan menunggu penutupan transaksi ini diharapkan Senin, 4 Mei, kami tidak berencana untuk mencari dana tambahan melalui pasar modal atau opsi pemerintah AS saat ini," kata pihak Boeing sebuah pernyataan.
Langka tersebut ditempuh lantaran CEO Boeing Dave Calhoun, menolak keras kemungkinan untuk memberikan saham kepada pemerintah sebagai imbalan atas bantuan federal.
Boeing telah melaporkan kerugian kuartalan kedua berturut-turut. Perusahaan ini memangkas 10% tenaga kerjanya dan memangkas produksi pesawat termasuk 787 Dreamliner.
Beberapa maskapai penerbangan pun menunda pemesanan 737 Max karena kondisi saat ini sedang tidak memungkinkan. Salah satu maskapai yang menunda pesanan adalah Southwest Airlines. Tetapi Boeing juga mencatat semakin banyak pembatalan pesawat, yang merupakan pesawat dengan penjualan terbaik.
Boeing pun tengah berjuang untuk menopang likuiditas perusahaan dan baru-baru ini menarik pinjaman hampir US$ 14 miliar.(dtf)