Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku sulit menjaring investasi baru di tengah pandemi COVID-19. Namun penanaman modal harus tetap digenjot.
BKPM pun menyiapkan strategi untuk mendorong investasi meski dunia sedang diselimuti virus Corona. Bahlil mengatakan yang saat ini perlu didorong adalah investasi yang sudah jalan tapi progresnya belum mencapai 100%.
"Di tengah COVID-19 memang agaknya berat untuk kita mengharapkan investasi baru, masuk. Maka BKPM membuat langkah-langkah yang terukur untuk melakukan sebuah fokus pada investasi yang sudah jalan yang progresnya sudah 60% sudah 70%," kata dia saat menyampaikan paparan melalui Instagram BKPM, Rabu (6/5/2020).
Berikutnya adalah mengeksekusi investasi mangkrak senilai Rp 708 triliun. Saat ini yang sudah terealisasi baru sebesar Rp 287 triliun. Pihaknya sedang menggodok cara merealisasikan investasi yang masih 'nyangkut' tersebut.
Selain itu, proses birokrasi yang mempersulit investor juga harus dihilangkan demi mendorong investasi.
"Jadi untuk di triwulan kedua yang harus dilakukan sekarang itu adalah bagaimana kita mempercepat, kalau ada investor yang masuk untuk bisa kita handle, kita bantu langsung ditangani. Tidak bisa lagi pakai cara-cara birokrasi yang pakai surat dan segala macam," jelasnya.
Pihaknya pun mengajak duta-duta besar Indonesia yang bertugas di sejumlah negara untuk mendorong peningkatan investasi di Indonesia.
"Nah karena itu saya menawarkan konsep kepada Bapak Ibu Dubes yang kami hormati ini untuk, kalau boleh kita setiap investasi yang mau masuk, apa yang bisa BKPM lakukan, kita sama-sama saja supaya menjamin mereka agar tidak lagi dipingpong kesana kemari," tambahnya. dtc