Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tokoh Pendidikan asal Sumatra Utara (Sumut) yang juga Ketua Senat Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Syawal Gultom mengatakan, pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2020 akan merubah cara berpikir 25 juta generasi penerus Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Penyegaran dan Asesmen Calon Dosen dan Guru Pamong PPG Prajabatan Bidang Studi PPG yang digelar Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kegiatan yang berlangsung via video conference (Vicon) dan MLS berlangsung11-15 Mei mendatang, dibuka oleh Dirjen GTK Kemdikbud Dr. Iwan Syahril, Ph.D.
Dalam sambutannya Iwan Syahril, mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah baru untuk menjemput mimpi dalam mengembangkan SDM untuk kemajuan Indonesia.
"Berbicara tentang SDM kita harus berbicara tentang pendidikan, pendidikan itu sebuah kunci pengembangan SDM nasional. Sesuai arahan pak Presiden dan Mendikbud kita harus serius tingkatkan kualitas guru di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu dalam paparan pengantarnya, Prof. Syawal Gultom, mengatakan, model PPG Prajabatan mestinya harus integrated mulai dari S1. Namun sesuai amanat undang-undang No 14, S1 Dik dan Nondik dapat mengikuti PPG Prabatan.
Sebenarnya PPG prajabatan ini dirancang secara blended, tapi karena kondisi kita, maka dirancang menjadi daring. Intinya pada pendalaman materi. Ada hal penting yang harus kita lakukan, yakni terkait revitalisasi LPTK, menata regulasi dan mengubah pendekatan dari PPG ini. Yang paling penting di awal kegiatan ini adalah terkait kesadaran dari sikap dan persepsi positif dulu terhadap PPG ini, selanjutnya kita akan tuju sebuah produktivitas, ada habit yang produktif, bagaimana menggunakan pengetahuan yang bermakna, sehingga lahir kemampuan yang produktif tadi.
"PPG yang akan kita laksanakan nanti sungguh akan membawa nasib 25 juta anak SD di Indonesia, 86 % nya ada di SDN. Bayangkan jika kita berhasil dalam program ini, maka 25 juta anak inilah yang akan membawa negeri ini membawa kemajuan di masa yang akan datang," kata Syawal.
Kompetensi yang penting harus kita tanamkan dalam diri siswa SD adalah pengetahuan yang faktual dan konseptual, sikap kejujuran, disiplin, perduli dengan teman, dan ramah. Semua sebenarnya sudah ada dalam kurikulum kita.
Skill yang kita harapkan adalah mulai dari keterampilan berpikir, yang terpenting adalah kita bisa menanamkan nalar, cara berpikir yang positif. Modal penting itulah bagi suatu bangsa untuk maju yaitu mengubah cara berpikir negerasinya.
Kalau bisa kita ubah dengan baik cara berpikir 25 juta anak SD ini nantinya, saya pikir akan membawa perubahan yang luar biasa bagi kemajuan Indonesia di masa depan. Apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya harus dimiliki guru, plus ditambah dengan kompetensi tambahan yang melebihi dari kompetensi siswa. Tapi jangan sampai ada ada kompetensi yang dimiliki siswa ini tidak dimiliki guru. Makanya kadang-kadang ada saatnya guru menjadi siswa dan siswa menjadi guru.
"Seluruh peserta PPG ini harus kita angkat pengetahuan dan skillnya, dosen dan guru pamong dalam PPG kita ini nantinya harus memiliki pengetahuan dan skill sesuai yang diharapkan dan lebih dari yang dimiliki peserta PPG, sehingga proses PPG ini nanti akan menghasilkan kompetensi dan skill guru SD sesuai harapan dan dapat menyahuti harapan pak Dirjen GTK tadi yakni peningkatan kualitas belajar siswa SD," kata Syawal.
Adapun peserta yang ikut dalam kegiatan ini adalah 21 narasumber nasional, 52 dosen/instruktur dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang bertugas sebagai fasilitator inti, guru pamong dari berbagai SD dari sekolah pilihan di Indonesia dan 491 peserta sebagai calon guru pamong, serta 671 calon dosen PPG dari selur
uh Indonesia.
Peserta dari Unimed yang ikut dalam kegiatan ini ada 41 calon dosen dan 41 calon guru pamong. Seluruh peserta ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan Dirjen GTK, yang pendaftarannya secara online dimulai 6 April 2020 dan ada 9.698 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Sedangkan materi yang disampaikan adalah : a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran, b) Pembimbingan PPL, c) Pembimbingan Penilaian Pembelajaran, d) Continuing Profesional Develompent, e) Penguatan dan Pengembangan Pembimbingan Penilaian Pembelajaran.