Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Open house di rumah para pejabat puncak rasanya tidak ada lagi. Termasuk di rumah para pemimpin bisnis, ketua partai politik atau tokoh terpandang. Lebaran pada 24-25 Mei 2000 tampaknya secara pisikal akan kurang semarak. Barangkali, begitulah kira-kira suasana lebaran demi untuk menghindari penularan Covid-19 yang masih mencemaskan.
Salat Idulfitri dianjurkan di rumah saja. Tidak lagi berbondong-bondong ke masjid atau tanah lapang. Kunjungan silaturrahmi antarkeluarga pun akan berkurang. Jika toh berlangsung, mungkin dalam skala yang terbatas.
Tapi tak berarti persaudaraan semakin menipis. Justru semakin menebal. Sebab, pembatasan itu justru karena kepedulian kepada sesama yang tinggi. Setiap orang tak menghendaki jika penularan virus corona semakin meningkat.
Berlebaran tahun ini mungkin akan lebih kontemplatif. Selain bertegur sapa melalui handphone, video call atau SMS dan kartu lebaran, juga akan lebih fokus menunaikan zakat fitrah, dan zakat harta.
Salah satu hikmah puasa Ramadan adalah dapat merasakan penderitaan kaum du’afa yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Nah, lebaran adalah momentum awal untuk membangkitkan kepedulian sosial untuk hari-hari selanjutya.
Maklum, angka kemiskinan yang tadinya sekitar 9 persen dari populasi penduduk negeri ini, sekarang bertambah karena dampak Covid-19. Banyak pekerja yang dirumahkan, di PHK, atau yang tergerus pendapatannya karena serbuan wabah corona.
Memang di permukaan tampaknya suasana Lebaran seakan-akan nafsi-nafsi, berkurangnya saling bertemu dan berkunjung. Namun fenomena itu membuka peluang untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama tanpa hura-hura.
Memang mengharukan. Sebab tradisi lebaran sejak lama selalu dirayakan, misalnya, melalui upacara halal bi halal yang semarak. Tapi kini harus beralih ke suasana baru. Prihatin tapi hikmat penuh makna.
Tetapi, Saudara! kehidupan harus terus berjalan. Toh, suana baru ini pada saatnya akan berlalu. Kelak yang tersisa hanya sebuah kenang-kenangan.