Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Industri pariwisata berdarah-darah menghadapi tekanan pandemi COVID-19. Sebab merebaknya virus Corona membuat sektor usaha tersebut terpaksa tutup sementara. Akibatnya 70% pelaku industri ini terancam gulung tikar alias tutup permanen.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy, pelaku industri pariwisata khususnya yang berskala kecil terancam gulung tikar karena kehabisan uang.
"Bisa 60% sampai 70% gulung tikar. Itu merata di seluruh Indonesia sekarang sudah teriak mau bagaimana," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (19/5/2020).
Dia menjelaskan selagi tak bisa beroperasi, pelaku industri pariwisata tetap harus membayar berbagai hal, termasuk hak pegawai. Pada akhirnya mereka kehabisan sumber daya.
Oleh karena itu, ketika nanti kegiatan usaha pariwisata sudah dapat dibuka kembali, banyak yang tidak mampu karena tidak mempunyai dana.
"Sekarang kalau dibuka itu industri pun mungkin nggak punya duit, banyak yang nggak punya duit, sudah habis-habisan, bayar karyawan, bayar Ini, bayar itu, nggak ada modal," sebutnya.
Mengenai kerugian yang dialami selama kegiatan pariwisata ditutup, dia mengaku tak ingat angkanya. Tapi yang jelas kondisi tersebut membuat pelaku usaha berdarah-darah.
"Angkanya pun saya sudah lupa. Pokoknya sudah berdarah-darah lah," tambah Didien.(dtf)