Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Amerika Serikat membara. Di sela-sela terpaan serbuan Covid-19 yang mencapai 1,793,530 kasus dan kematian 104,542 orang serta sembuh 519,569 per Sabtu, 30 Mei—tertinggi di dunia, eh, ribuan demonstran menyerbu perimeter Barclays Center di New York, seperti ditulis oleh Reuters pada Sabtu (30/5/2020) – dan dikutip Kompas.com di Jakarta.
Di Brooklyn, New York, polisi menangkap sejumlah demonstran, Jumat (29/5) lalu. Mereka diborgol, lalu dimasukkan ke bus kota. Tapi mereka bersorak dan memainkan musik hip hop.
Pembaca, inilah, buntut dari kasus pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam yang tewas usai lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi selama beberapa menit. “Aku tak bisa bernafas,” rintih Floyd. Dia ditahan karena dugaan pemakaian uang palsu.
Gara-gara kematian George Floyd, Amerika bergolak. Dalam pidatonya, Bernice King, putri bungsu Martin Luther King Jr, memohon orang-orang pulang setelah lebih dari 1.000 demonstran memblokade lalu lintas dan jalan raya. "Satu-satunya cara kita mendapatkan yang kita inginkan adalah tanpa kekerasan," kata Bernice King di kota kelahiran ayahnya, Atlanta, Georgia.
Anda, pembaca, tentu tahu siapa King. Dia adalah peraih nobel perdamaian pada 1963 yang lahir di Atlanta, Georgia, AS pada 15 Januari 1929. Dia termashur gigih memperjuangakan Hak Asasi Manusia bagi kaum Afro-Amerika. Ia melawan diskriminasi rasial yang kerap diperagakan oleh kalangan kulit putih di Amerika Serikat.
Pada periode sebelas tahun antara 1957 hingga 1968, King melintasi lebih dari enam juta mil perjalanan untuk berbicara lebih dari 2500 kali mengenai ketidak adilan, diksriminasi, dan rasialisme. Akibatnya King ditahan lebih dari 20 kali. Ketika di penjara Birmingham, ia menulis surat yang berjudul "Letter from a Birmingham Jail", sebuah manifesto tentang revolusi kaum Negro.
King memiliki daya tarik magis dengan kekuatan pidatonya yang sanggup menyihir pendengarnya. Pidatonya yang berjudul "I Have a Dream" pada long march ke Washington, DC Agustus 1963 membuatnya semakin terkenal.
Namun pada 4 April 1968 ditembak mati ketika melakukan aksi di Memphis. Rasa kehilangan terhadap sosok karismatik ini memantik banyak kerusuhan dan bentrokan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat.
Satu dekade setelah kematiannya, pemerintah Amerika Serikat menetapkan sebuah hari libur untuk mengenang perjuangannya, hari Martin Luther King Jr, yang diperingati setiap Senin ketiga bulan Januari, dekat dengan tanggal lahir King.
Namun kini demonstrasi Atlanta berubah jadi kekacauan. Kantor media CNN dirusak massa dan satu mobil polisi dibakar. Polisi coba membubarkan massa, tetapi para demonstran terus melemparkan botol ke petugas.
Ratusan pengunjuk rasa di Minneapolis melanggar jam malam virus corona pukul 20.00 untuk berkumpul di jalan-jalan sekitar kantor polisi yang dibakar malam sebelumnya. "Kami butuh kedamaian," ujar Paul Selman (25), demonstran yang baru lulus dengan gelar master di Minnesota.
Trump Geram
Ratusan orang berkumpul pada Jumat lalu dalam sebuah protes yang digelar oleh kelompok Black Lives Matter di Balai Kota Houstom. Kerumunan lalu meluas ke Insterstate 45 dekat pusat kota. Massa meneriakkan, "Aku tidak bisa bernapas", dan "Tanpa keadilan, tidak ada perdamaian."
Wali Kota New York City Bill de Blasio mengirim pesan kepada para pengunjuk rasa, memohon agar mereka memprotes secara damai, serta berhati-hati dengan Covid-19 dan tetap melakukan social distancing, juga menjaga kebersihan.
Adapun para demonstran dengan isu yang sama menutup jalan raya di San Jose selama lebih dari satu jam, Jumat (19/5/2020).
"Kami tahu ada kemarahan besar. Kami tahu ada banyak kekesalan," kata Kepala Kepolisian St Paul Todd Axtel. "Tapi kami tidak bisa mentolerir orang memanfaatkan ini sebagai kesempatan melakukan kejahatan," lanjutnya. Maklum, ada massa yang memanfaatkan demonstrasi ini dengan menjarah toko-toko. Bahkan, sebuah kantor polisi dibakar massa.
Gubernur Minnesota Tim Walz memanggil ratusan pasukan Garda Nasional dan polisi negara, untuk membantu mengamankan situasi. "Kematian George Floyd harus mengarah pada keadilan dan perubahan sistemik, bukan lebih banyak kematian dan kehancuran," ucap Walz.
Keluarga Floyd menuntut para polisi dan tiga lainnya yang ada di lokasi kejadian, dipecat karena tuduhan pembunuhan. "Kamu tahu, aku ingin penangkapan untuk keempat polisi itu malam ini. Aku minta hukuman mati," kata saudara laki-laki Floyd, Philonise Floyd, kepada CNN.
"Departemen Kehakiman telah melakukan penyelidikan,” kata Erica MacDonald, pengacara federal AS untuk Minnesota. "Agar lebih transparan, Presiden (Donald) Trump serta Jaksa Agung William Barr, memantau secara langsung dan aktif kasus ini."
Gedung Putih mengatakan, Trump "sangat geram" setelah melihat rekaman video “kematian Floyd, ” dan membuat kasus ini prioritas utama. "Dia ingin keadilan ditegakkan," ujar sekretaris pers Trump, Kayleigh McEnany kepada wartawan. Sebelunya, Trump mengecam unjukrasa.
Kematian Floyd ini menyibakkan angka-angka yang mendirikan bulu tengkuk. Lebih dari 1.000 orang mati ditembak polisi di Amerika pada 2019. Menurut data yang diolah oleh koran Washington Post, 1.014 orang ditembak mati oleh petugas kepolisian di Amerika pada 2019. Menurut beberapa penelitian, orang kulit hitam merupakan korban terbesarnya.
Tak heran jika para pesohor seperti penyanyi Beyonce dan bintang olahraga basket Lebron James turut mendukung gerakan ini.
Jauh dari Amerika, dari Indonesia, kita berseru, kenanglah Martin Luther King Jr. Dia sangat terkenal ketika ia memimpin demonstrasi pemboikotan bus di Birmingham pada 1955.
Pada aksi tersebut King melakukannya tanpa kekerasan. Ayah dari 4 anak tersebut terinspirasi ajaran Mahatma Gandhi, Bapak negara India yang gigih melawan kolonialisme tanpa kekerasan.