Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Kota Medan mulai menggeliat. Sedikitnya, 24 hotel kembali dibuka pada Kamis, 4 Juni 2020. Tentu saja tetap mengindahkan protokol kesehatan meski penerapan kenormalan baru belum diberlakukan di kota ini. Tak hanya hotel, restoran anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Utara (Sumut) juga sepakat untuk kembali beroperasi.
Sesungguhnya sejak awal pandemi corona, memang tidak ada larangan buka untuk hotel. Hanya saja karena tingkat okupasi hotel terpuruk, manajemen hotel memutuskan stop sementara karena tak bisa memenuhi biaya operasioal. Yang tidak diperkenankan dari Surat Edaran (SE) Gubernur Sumatra Utara adalah untuk meeting, incentive, convention and exhibition (MICE).
Nah, di sinilah persoalannya. PHRI Sumut sudah menanyakan kepada Dinas Pariwisata Sumut ketika ada video conference dengan Kadis Pariwisata Sumut. Saat itu, dipertanyakan mengenai masalah kepastian untuk bisa MICE lagi. “Karena sudah ada beberapa klien kita yang meminta untuk meeting di hotel-hotel," kata Deni S Wardhana, Ketua PHRI Sumut kepada pers.
Deni mengatakan, permintaan meeting sudah datang dari sejumlah daerah di Sumut baik dari lembaga pemerintahan maupun swasta. Tentu hotel akan bisa menerima permintaan itu jika sudah ada izin untuk MICE.
Logikanya masuk akal. Sebab jika berharap untuk hunian (tamu menginap), tentu masih sangat kecil. Karena sejak corona merebak, tingkat hunian (okupansi) hotel di Sumut sudah single digit. Rata-rata di bawah 10%. Bahkan ada sejumlah hotel yang okupansinya hanya 5%-an.
Harapan PHRI ini patut didengar. Karena sejumlah hotel yang mulai tutup sejak pekan ketiga bulan Maret, sekarang sudah semakin kesulitan. Karyawan pun terpaksa dirumahkan dan ada juga yang terkena PHK.
Jika MICE sudah diizinkan, tentu akan tetap diterapkan pembatasan. Karena itu, sejumlah hotel juga sudah menyiapkan ruangan yang lebih besar sehingga jika ada meeting tetap menerapkan physical distancing.
Saya kira pengusaha sektor perhotelan memang sudah benar-benar kewalahan. . Apalagi tidak mendapatkan relaksasi dari pemerintah. Meski pihaknya sudah mengusulkan pada sejak pertengahan April mulai dari relaksasi pembayaran listrik, air, pajak dan kewajiban-kewajiban lainnya. Namun hingga kini belum ada jawaban.
Kabar bagusnya, restoran selain akan kembali buka, juga sudah boleh dine-in (makan di tempat). Selama pandemi corona, restoran yang buka hanya memperbolehkan take away (dibungkus). Tapi walau bisa makan di tempat, tetap akan mengikuti protokol kesehatan. Misalnya jika biasanya ada 4 orang untuk satu meja, nanti dibatasi 2 orang. Tabik!