Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini telah digunakan secara luas di industri medis. AI ini telah dilatih untuk menemukan hal-hal tertentu yang mungkin terlewatkan oleh dokter.
Tentunya sebagai manusia, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi performa seperti kelelahan, stres dan sebagainya.
Dan hal ini menjadi lebih kritis selama operasi dimana prosedur tersebut bisa berjam-jam dan bisa membuat ahli bedah lelah. Namun, berkat upaya para peneliti tampaknya di masa mendatang para robot dapat mengambil alih dalam proses operasi seperti halnya menjahit pasien pascaoperasi.
Dilansir dari Ubergizmo, penelitian ini adalah hasil dari kolaborasi antara Intel dan University of California Berkeley, di mana para peneliti telah mengembangkan sistem pembelajaran pendalaman AI yang dijuluki Motion2Vec yang mengajarkan robot bagaimana cara menjahit.
Ini dilakukan dengan memberi video operasi AI yang tersedia untuk umum di mana si robot kemudian mencoba untuk memecah gerakan dokter bedah, seperti di mana memasukkan jarum, ekstraksi dan hand-off.
"Ada banyak daya tarik dalam belajar dari pengamatan visual, dibandingkan dengan antarmuka tradisional untuk belajar secara statis atau belajar dari lintasan [meniru], karena banyaknya konten informasi tersedia di video yang ada." ujar Ketua Peneliti Dr. Ajay Tanwani.
Sejauh ini berdasarkan tes awal, robot mampu melakukan penjahitan dengan akurasi segmentasi 85,5% dengan rata-rata kesalahan 0,94cm dalam akurasi penargetan. Mungkin perlu bertahun-tahun sebelum kita melihat robot mengambil alih peran penjahitan di ruang operasi, tetapi untuk saat ini tentu terlihat menjanjikan.(dtn)