Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Angka kasus positif virus corona baru (COVID-19) di Indonesia disebut masih meningkat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan agar protokol kesehatan ketat sebagai langkah pencegahan penyebaran virus itu tetap digalakkan.
"Saya minta juga masyarakat saling mengingatkan untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini yang harus terus kita lakukan, harus menjadi kebiasaan baru kita," kata Jokowi seperti disiarkan langsung dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (24/6/2020).
Sebab, kata Jokowi, angka penularan di lapangan disebutnya masih meningkat. Untuk itu Jokowi mengajak lagi publik untuk memiliki peran proaktif melakukan pencegahan.
"Kita harus menyadari bahwa ancaman COVID-19 ini belum berakhir bahkan beberapa hari terakhir ini penambahan kasus positif COVID masih meningkat di beberapa daerah dan satu-dua-tiga provinsi masih tinggi angka positifnya," kata Jokowi.
"Masyarakatlah yang berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran COVID-19," imbuhnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi. Salam sejahtera bagi kita semuanya. Om swastyastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan.
Kita harus menyadari bahwa ancaman COVID-19 ini belum berakhir bahkan beberapa hari terakhir ini penambahan kasus positif COVID masih meningkat di beberapa daerah dan satu-dua-tiga provinsi masih tinggi angka positifnya
Masyarakatlah yang berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran COVID-19. Untuk itu, meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, saya mengajak masyarakat untuk disiplin mengikuti dan mematuhi anjuran-anjuran yang sering kita sampaikan: gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak yang aman, dan hindari kerumunan
Saya minta juga masyarakat saling mengingatkan untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini yang harus terus kita lakukan, harus menjadi kebiasaan baru kita.
Pandemi ini juga mendorong kita untuk membangun sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Kita sudah punya yang namanya Bersatu Lawan COVID (atau) BLC dan sistem in menjadi navigasi negara kita Indonesia dalam memahami perkembangan COVID-19 yang sangat dinamis setiap harinya, setiap minggunya, setiap bulannya.
Dan melalui sistem ini kita bisa menentukan zonasi tingkat penularan COVID. Dengan sistem ini juga kita bisa mengetahui berapa kabupaten, berapa kota, berapa provinsi yang berubah statusnya dari hijau menjadi kuning, dari hijau menjadi oranye, dari hijau menjadi merah atau sebaliknya berubah dari merah menjadi oranye, dari merah menjadi kuning, dan dari merah menjadi hijau.
Dan saya sangat mengapresiasi gubernur, bupati, wali kota, satuan gugus tugas di daerah yang telah berhasil menekan kasus di daerahnya, menekan angka kematian di daerahnya.
Dengan sistem informasi yang terintegrasi tadi kita memiliki data-data. Dan setiap kebijakan-kebijakan yang kita lakukan selalu didasarkan pada data sains, selalu juga meminta saran pada para scientist, para ahli ilmu pengetahuan, seperti apa metode yang digunakan dan data-data yang ada? Saya kira akan dijelaskan oleh Profesor Wiku Adi Sasmito, beliau adalah seorang guru besar yang mendalami kebijakan kesehatan terutama sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi dan juga dr Dewi Nur Aisyah beliau adalah doktor ahli di bidang epidemiologi dan informatika penyakit menular, doktor dan masternya dari Inggris
Saya kira itu yang bisa saya sampaikan. Saya persilakan Prof Wiku, dr Dewi untuk menyampaikan.(dtc)