Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merah dengan melemah tipis di level 4.901,20. Bukan hanya IHSG, tekanan juga dialami mata uang rupiah. Meskipun tren pelemahan rupiah relatif terbatas. Mata uang rupiah sejauh ini terpantau melemah tipis 14.225/dolar Amerika Serikat (AS).
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pasar saham di AS pada akhir pekan ditutup melemah. Penurunan cukup tajam terjadi pada indeks bursa Dow Jones yang turun 700 poin lebih. Dan di awal pekan ini, kinerja indeks futures di AS juga mengalami pelemahan sehingga memunculkan kekhawatiran bahwa tekanan bursa di Asia akan terjadi dengan tekanan yang cukup signifikan.
"Kinerja pasar keuangan domestik pada pekan ini juga berpeluang berada dalam pusaran tekanan yang cukup besar. Dan diyakini akan menjadi salah satu gelombang tekanan yang buruk menjelang awal Juli," katanya, Senin (29/6/2020).
Di awal bulan Juli nanti, akan ada rilis data ekonomi penting yang akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar. Di pekan pertama akan ada realisasi laju inflasi dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih jelas gambarannya.
Jika inflasi bertahan rendah atau bahkan justru deflasi, maka pasar kembali akan pesimis terhadap perkembangan pasar keuangan domestik.
Belum lagi jika realisasi PDB nasional justru lebih buruk dari perkiraan sebelumnya. Ekspektasi perkembangan ekonomi kedepan bisa kian buram yang bisa saja menimbulkan tekanan serius pada pasar keuangan.
"Jadi pekan ini dan pekan pertama Juli ini berpeluang membuat pasar keuangan bergerak volatile. Dan sangat rawan dengan aksi profit taking," kata Gunawan.