Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perusahaan minyak dan gas asal Australia, Oil Search mengumumkan aksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sepertiga dari tenaga kerja mereka akibat merosotnya permintaan akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, aksi PHK dilakukan tujuannya untuk menaikkan pangkat para pekerja senior berwarga negara Papua Nugini (PNG) dan meningkatkan lebih banyak pekerja perempuan asal Papua Nugini. Untuk diketahui, Oil Search saat ini memang bermarkas di Papua Nugini.
Mengutip Reuters, Rabu (1/7/2020) posisi yang paling banyak dipangkas adalah posisi ekspatriat. Posisi ini dipangkas menjadi hanya 7% dari total porsi jabatan di perusahaan tersebut.
Sementara, persentase wanita dalam angkatan kerja dan posisi eksekutif perusahaan akan naik menjadi sekitar 28% dari total porsi angkatan kerja.
Kini total pekerja Oil Search tinggal 1.222 orang dari total awal 1.649 orang. Sebelumnya sebanyak 137 pekerja lainnya sudah lebih dulu resign pada akhir tahun lalu.
Selain melakukan aksi PHK, sebelumnya, Mei 2020 lalu, Oil Search sudah berencana memangkas produksi minyaknya di Papua Nugini mulai Juli ini karena melemahnya harga minyak secara global. Harapannya, biaya produksi minyak mereka bisa ditekan menjadi US$ 10,50 per barel (boe), dari rata-rata sebelumnya sebesar US$ 11-12/boe.(dtf)