Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mengakhiri perdagangan pekan ini, mata uang rupiah terjerembab hingga ke level 14.700/dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah dilanda aksi jual setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan besaran suku bunga acuannya hingga membuat daya tariknya memudar.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pukulan rupiah muncul dari data-data peningkatan jumlah pasien corona yang nyaris mendekati realisasi angka di Cina. "Selain itu, ekspektasi terkait dengan kemungkinan memburuknya kondisi ekonomi nasional juga terus bergulir," katanya, Jumat (17/7/2020).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Kinerja IHSG melemah 0,36% di level 5.079,58.
Setelah sejumlah negara dihantam resesi dengan merealisasikan pertumbuhan ekonomi yang memburuk, data ekonomi nasional juga tengah dirundung masalah dari ekspektasi yang semakin memburuk belakangan ini.
Disisi lain, BI juga disinyalir tidak akan melangkah jauh ke depan dengan secara terus menerus menurunkan bunga acuannya yang berpotensi memicu selisih bunga acuan mengecil yang membuat daya tarik rupiah memudar.
Pasar juga tengah menanti kabar terkait realisasi pertumbuluhan ekonomi domestik. Dan sejauh ini semua ekspektasi mengarah pada skenario terburuk.
"Ditambah lagi masalah geopolitik di laut Cina Selatan yang berpotensi memicu terjadinya masalah ekonomi dalam skala yang lebih luas. Itu yang membuat pasar keuangan domestik di akhir pekan sulit berada di zona hijau," kata Gunawan.