Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tak didukung PDIP maju dalam pencalonan wali kota pada Pilkada Medan 2020, Akhyar Nasution loncat ke Partai Demokrat. Terhitung Kamis 23 Juli 2020, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution tersebut resmi menjadi kader Demokrat, partai yang memastikan mengusungnya sebagai calon wali kota berkoalisi dengan PKS.
Hal ini disampaikan Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, ketika dikonfirmasi, Jumat (24/7/2020).
Jansen mengaku sempat bertemu dengan Akhyar di DPP Partai Demokrat pada Rabu, 22 Juli 2020.
"Harusnya sih begitu (jadi kader) karena diusung Partai Demokrat. Pertemuan hari Rabu di DPP, saya sempat bertemu di DPP, sejak Rabu dia di Jakarta
Kalau itu, besoknya (Kamis) mungkin dipakaikan jaket," ujarnya.
Sebagai politikus senior, kata dia, Akhyar Nasution pasti tahu konsekuensi terkait keputusannya meninggalkan PDIP dan bergabung ke Partai Demokrat.
"Bang Akhyar kan politikus senior, segala konsekuensi pasti beliau paham, basic kan aktivis GMNI, cipayung, paham betul, kan politisi senior soal resiko dan dinamika kan beliau paham," tegasnya.
Keputusan Akhyar Nasution bergabung dengan Partai Demokrat, diakuinya karena kedua belah pihak telah berada dititik yang sama.
"Bergabung ke Demokrat, karena ada titik temu pastinya, kedua pihak itu memang punya kemauan yang sama, jadi itu keinginan bersama," jelasnya.
Ia menyebut, dengan majunya Akhyar Nasution di Pilkada serentak 2020, maka demokrasi di Kota Medan akan tetap tumbuh.
"Biar tumbuh Demokrasi di Medan, bukan soal pesaing, ini tanggungjawab sistem pemilu yang kita pilih, sistem pemilu kita kan demokrasi, artinya pihak berkepentingan parpol itu harus menawarkan pilihan kepada publik, dengan beberapa kandidat yang akan menyampaikan visi misi arah pembangunan ke Kota Medan, publik jadi punya pilihan," tuturnya.