Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pihak berwenang telah mendakwa tiga pria terkait kasus pembobolan akun Twitter milik tokoh ternama untuk melakukan penipuan bitcoin. Salah seorang pria yang ditahan masih berusia remaja.
Dikutip dari The Verge, Sabtu (1/8/2020) FBI, IRS, US Secret Service, dan kepolisian Florida menahan Graham Clark, seorang remaja berusia 17 tahun asal Tampa, Florida. Clark disebut sebagai dalang dari kasus pembobolan masif ini.
Clark tidak bertindak sendirian, tidak lama setelah ia ditahan dua orang lainnya ikut ditahan. Mereka adalah Nima 'Rolex' Fazeli (22) dari Orlando, Florida dan Mason 'Chaewon' Sheppard (19) dari Bognor Regis, Inggris.
Dari surat sumpah yang diterbitkan, pihak berwenang cukup yakin bahwa Clark adalah dalang di balik kasus ini setelah berhasil mengakses alat internal Twitter.
Clark disebut berhasil meyakinkan pegawai Twitter bahwa ia bekerja di departemen IT perusahaan media sosial tersebut dan mengelabuinya untuk mendapatkan kredensial yang dibutuhkan untuk mengakses portal layanan pelanggan.
Pihak berwenang berhasil mengidentifikasi Sheppard dan Fazeli karena keduanya menggunakan SIM pribadi untuk memverifikasi identitasnya di layanan cryptocurrency exchange Binance dan Coinbase.
Sheppard ketahuan setelah akunnya tercatat mengirim dan menerima bitcoin hasil penipuan tersebut. Fazeli juga memiliki akun di Coinbase yang digunakan untuk menerima pembayaran atas username Twitter hasil curiannya.
Fazeli terancam hukuman lima tahun penjara dengan denda USD 250 ribu atas tuduhan melakukan intrusi komputer. Sheppard didakwa melakukan intrusi komputer, konspirasi penipuan, konspirasi pencucian uang dengan ancaman penjara 20 tahun dan denda USD 250 ribu di AS.
Sementara itu Clark saat ini berada di penjara dengan dakwaan lebih dari 30 tuduhan kejahatan yang meliputi penipuan terorganisir, penipuan komunikasi, pencurian identitas, dan peretasan. Walau usianya masih di bawah umur, Clark akan diproses selayaknya orang dewasa oleh penegak hukum di Florida.
Dalam cuitan yang diunggah di akun @TwitterComms, Twitter mengatakan mereka menghargai tindakan cepat penegak hukum dalam investigasi ini.
"Kami menghargai aksi cepat penegak hukum dalam investigasi ini dan akan terus bekerjasama saat kasus ini berkembang. Untuk bagian kami, kami akan fokus untuk menjadi transparan dan memberikan update secara berkala," tulis Twitter.
Seperti diketahui pembobolan akun Twitter besar-besaran yang terjadi pada 15 Juli ini menargetkan akun tokoh ternama seperti Elon Musk, Bill Gates, Jeff Bezos dan masih banyak lagi. Hacker kemudian menyebarkan cuitan yang berisi penipuan bitcoin lewat akun yang diambil alih.
Hacker menjanjikan akan menggandakan bitcoin yang dikirimkan pengguna Twitter ke alamat tertentu. Lewat penipuan ini, hacker berhasil meraup lebih dari USD 113.500 dalam bentuk cryptocurrency.
Hacker menargetkan 130 akun dan berhasil mengirimkan cuitan dari 45 akun, mengakses direct messages milik 36 pengguna dan mengunduh data milik tujuh pengguna.(dtn)