Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Hubungan Inter Milan dengan Antonio Conte meradang. Massimiliano Allegri sudah jadi kandidat pengganti Conte, dengan Mauricio Pochettino kabarnya juga jadi opsi.
Memanasnya hubungan Inter dengan Conte bermula dari kritik sang allenatore terhadap klub. Ia merasa tak dilindungi oleh klub dari serangan media dan tak mau ditempatkan dalam posisi seperti itu lagi.
Selain itu, ada pula isu terkait pembelian pemain. Perekrutan Christian Eriksen pada Januari lalu juga disebut-sebut memicu ketidakpuasan Conte karena merasa pemain ini tak cocok dengan gayanya.
Conte baru memainkan Eriksen dengan porsi minimal sejauh ini. Meski sudah mencatatkan 17 penampilan di Serie A, gelandang 28 tahun itu rata-rata cuma tampil 41 menit.
Nah, laporan Sky Sport Italia, Sport Mediaset, La Gazzetta dello Sport, Tuttosport, dan Corriere dello Sport menyebutkan kalau Inter kecewa dengan Conte dan hubungan mereka kini runyam. Sebab pemilik klub sudah menunjukkan dukungan besar dalam hal penguatan skuad, dengan perekrutan Romelu Lukaku, Nicolo Barella, Alexis Sanchez, dan bahkan Christian Eriksen.
Nyatanya Inter langsung kompetitif di musim pertama bersama Conte. Nerazzurri finis sebagai runner-up Liga Italia, hanya tertinggal satu poin di belakang Juventus.
Meski demikian, pemecatan diyakini bukan jadi jalan yang akan ditempuh Inter karena Conte digaji 12 juta euro per tahun, sehingga kompensasinya terlalu besar dengan kontrak berlaku sampai 2022. Kedua pihak diperkirakan akan memutus kerja sama atas kesepakatan bersama, jika hubungan memang tak bisa dipulihkan.
Allegri menjadi opsi teratas pengganti Conte, karena punya kedekatan dengan CEO Inter Giuseppe Marotta. Ia saat ini tengah menganggur sejak pisah jalan dengan Juventus pada akhir musim lalu.
Belakangan muncul juga rumor Pochettino. Pelatih asal Argentina itu juga sedang tanpa pekerjaan sejak dipecat Tottenham Hotspur pada November tahun lalu.
Pochettino belakangan sudah melempar sinyal siap melatih lagi, selama bertemu klub dan presiden yang punya rencana dan proyek serius untuk sukses. Ia memang mengaku lebih cocok di Inggris, tapi membuka peluang untuk melatih di negara lain termasuk Italia. dtc