Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - YouTuber Turah Parthayana dituduh melakukan pelecehan kepada teman perempuannya pada November 2019. Kejadian ini kembali menjadi perhatian publik saat tersebar di media sosial.
Dijelaskan Jehian, manager dari Turah kepada detikcom, Kamis (6/8/2020), ia memang sempat menjelaskan kasus itu melalui Twitter. Kronologi singkat yang dijelaskan Jehian itu diakuinya sebagai cerita dari Turah.
Disebut Jehian, perempuan yang mengaku korban dugaan pelecehan tersebut memang seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang berkuliah di Rusia.
Diakui Jehian, Turah dan JA (korban) merupakan teman dekat yang sering menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya yang lain.
Sebelum kejadian dugaan pelecehan, Turah, JA bersama dua orang temannya memiliki rencana untuk menonton film horor bersama. Namun, yang akhirnya pergi menonton film hanya Turah, JA dan kekasihnya.
"Kalau menurut penjelasan ketua PPI dan Turah sendiri, Turah bilang memang itu kegiatan nonton film itu udah beberapa kali. Juga mereka memang sering berjalan-jalan," jelasnya.
"Sebenarnya berempat sih harusnya. Cuma di hari itu harusnya berempat, ada satu lagi mahasiswa juga inisial N cuma katanya tidak baca chat gitu. Jadi waktu kejadian nonton horor itu, itu mereka bertiga," sambungnya.
Sebelum tudingan pelecehan itu terungkap, Turah bersama dengan kekasih JA saling bertengkar. Dalam hal ini, Jehian mengaku tak mengetahui motif dari pertengkaran mereka. Atas kejadian itu, Turah dan JA kemudian dipanggil dan dipertemukan untuk dimintai klarifikasi oleh ketua PPI, Gokma.
JA menjelaskan semua perlakuan Turah yang dianggap melecehkannya. Beberapa poin dijelaskan JA tanpa dibantah oleh Turah yang mengakui kesalahannya.
"Jadi keesokan harinya, ada sempat clash antara turah dan pacar dari JA. Di situ ada pertengkaran sedikit, yang membuat kacamatanya Turah itu pecah rusak gitu. Tapi saya nggak tahu detail pertengkarannya," jelas Jehian.
"Terus entah suatu hari atau di hari yang sama, pokoknya setelah kejadian pertengkaran itu dipanggil oleh ketua PPI yang saya ngobrol sama dia ini, namanya Gokma, dia jadi mediatornya gitu untuk masalah ini. Jadi ya Turah diminta klarifikasi, terus korban juga diminta pengakuan apa yang diperbuat yang dia rasa dia dilecehkan seperti apa. Pokoknya ada tiga pengakuan gitu, tiga poin. Memang semuanya berupa sentuhan, sentuhan seksual yang non konsen gitu. Terus dari pihak Turah sendiri, tidak ada pembantahan sama sekali ya dari pengakuannya si JA ini," papar Jehian.
Setelah melakukan klarifikasi dari kasus itu, Turah diminta untuk menjalani sanksi. Turah tak diperbolehkan untuk bertemu dan diwajibkan menjauh dari JA. Hal itu membuat Turah memilih untuk pindah ke apartemen yang lokasinya cukup jauh dari asramanya dulu.
"Tidak ada pembantahan dan ya kebetulan pas lagi mediasi itu memang diminta untuk minta maaf, menyesal segala macam dan Turah mengikuti itu, kayak minta maaf segala macam dan dia tidak membantah pengakuan dari JA ini," tuturnya.
"Itu turah diberikan sanksi dari korban berupa tidak boleh berkontak dengan korban, terus dipaksa untuk pindah kamar yang pada akhirnya sebenarnya Turah pindah dari asrama itu. Keluar gitu jadi kayak sebagai bentuk pertanggung jawaban juga dia pindah ke apartemen yang lokasinya juga cukup jauh dari asrama," sambungnya lagi.
Bukan hanya itu saja, Turah dikeluarkan dari kepanitiaan acara yang akan digelar oleh PPI saat itu. Turah juga memilih untuk keluar dari keanggotaan PPI.
JA tampak masih membutuhkan pertanggung jawaban dari Turah. Ia meminta dibuatkan surat bukti pengakuan Turah yang sempat melecehkannya. Surat tersebut juga wajib ditanda tangani Turah.
"Yang kedua, dicabut statusnya dari sebuah kepanitiaan di acara PPI itu, yang pada akhirnya Turah keluar dan dia juga ditambah mengundurkan diri dari anggota PPI. Jadi dua organisasi dia keluar, yang satu dikeluarkan yang satu mengeluarkan diri," sambung Jehian.
"Lalu yang ketiga itu adalah surat pernyataan dari PPI. Jadi dari pihak korban meminta ada surat yang ditanda tangani, dirilis kayak press release bahwa Turah melakukan pelecehan seksual seperti itu," tutup Jehian. dtc