Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, dimaknai Pertamina grup bersama Hiswana Migas DPC Sumut, antara lain dengan memberikan bantuan kepada warga korban terdampak erupsi Gunung Sinabung. Bantuan diberikan kepada warga di Desa Gung Pinto dan Desa Kutambelin, Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Senin (17/08/2020).
Rombongan harus menempuh jalan berdebu tebal akibat debu vulkanik menuju kedua desa yang berjarak 6,8 km dari pusat erupsi itu, untuk memberikan bantuan.
Kepada warga diserahkan bantuan sejumlah 662 paket sembako berisi berisi beras, gula, susu kental manis, teh celup, sarden, garam dapur, kecap dan minyak goreng dan juga 2.150 masker produksi mitra binaan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I.
Selain itu, Pertamina juga memberikan bantuan bagi posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo berupa 150 pasang kaca mata safety. Bantuan tersebut bersumber dari Pertamina MOR I, Serikat Pekerja Pertamina EP, Elnusa, Patra Niaga, Pertamina Lubricants, serta Hiswana Migas DPC Sumut.
"Di hari kemerdekaan, kami berbagi dengan saudara-saudara di dua desa Kecamatan Naman Teran. Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban warga. Tetap semangat, kami mendukung bapak dan ibu semua," ujar General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, saat menyerahkan bantuan.
Adapun bantuan itu merupakan tahap kedua. Sebelumnya pada Rabu (12/08/2020), telah diserahkan bantuan 10.000 masker produksi mitra binaan Pertamina MOR I, 500 botol obat tetes mata dan 100 kotak air mineral. Bantuan diserahkan ke posko BPBD.
Sebelumnya, Pertamina Geothermal Energy (PGE), telah memberikan bantuan penanganan pertama bagi warga Kecamatan Merdeka pada Rabu (12/08/2020). PGE bekerja sama dengan Polres Karo, melakukan penyemprotan air untuk membasuh abu vulkanik menggunakan water canon.
Kepala Desa Gung Pinto, Roy Bangun, berterima kasih atas bantuan Pertamina grup itu. Di desanya, terdapat 193 kepala keluarga. "Puji syukur hingga kini tidak ada korban jiwa akibat erupsi Sinabung. Tapi ekonomi kami lumpuh, panen terancam gagal,"jelas Roy Bangun.